Amalan Bulan Dzulhijjah

Amalan Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh para umat Islam di seluruh dunia. Sebab, di bulan ini terdapat banyak amalan bila dikerjakan akan mendapat pahala yang berlimpah. Memasuki bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah. Amalan tersebut dapat menjadi salah satu penyempurna ibadah wajib.

Di antara ibadah sunnah yang dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah adalah dzikir. Amalan ini bisa dimulai pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sebab Allah SWT telah menjanjikan keutamaan pada waktu mulia itu sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hajj ayat 28 :

“ Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan… ”

Lantas apa saja amalan yang bisa dikerjakan selama bulan Dzulhijjah? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah amalan-amalan yang bisa Anda lakukan agar mendapat keberkahan dan pahala dari Allah SWT.

Amalan-amalan yang dianjurkan pada Bulan Dzulhijjah

1. Puasa Sunnah / Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriyah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. ” (HR. Muslim no. 1162)

2. Takbir dan Dzikir

Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini, tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita.

 Ibnu ‘Abbas berkata, “ Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10  hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah. ”

3. Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.

“ (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. ” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

4. Berqurban

Hari raya Idul Adha atau sering dikenal dengan hari raya qurban, karena pada tanggal 10 Dzulhijjah tersebut, umat Islam berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah shalat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.

Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah SWT sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108] : 2 “ Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut dengan “ Berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr). Udhiyah merupakan bentuk  rasa cinta dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. ” (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)

5. Bertaubat ( Tidak Bermaksiat )

Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah. Artinya kita menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama.

Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “ Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.”

(HR. Al Bukhari & Muslim)

6. Berbuat Kebaikan

Berbuat kebaikan sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap saat. Namun, berbuat kebaikan pada saat sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan salah satu amalan yang sangat disukai oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam riwayat dari Imam Ahmad yang berbunyi :

قوله ﷺ: ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام

Artinya : ” Nabi Muhammad saw bersabda: beramal shalih di saat sepuluh hari pertama merupakan amal yang sangat disukai oleh Allah. ” (HR. Imam Ahmad)

7. Membaca Do’a Akhir Tahun

Membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah. Hal ini dikarenakan bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam atau Hijriah.

Berikut ini adalah bacaan doanya :

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ. فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي وَمَاعَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَهُ وَوَعَدْ تَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَالجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab latin : Wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shahbihiiwa sallam. Allaahumma ma ‘amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani ‘an-hu falam atub min-hu walam tardhahu walam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘ala uquubatii wa da’autanii ilattaubati min-hu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa innii astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaba fas’alukallahumma yaa karimu yaa dzal jalaali wal ikraam, an tataqabbalahu minnii wa la taqtha’ rajai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa sahbihii wa sallam.

Artinya : ” Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw., beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah aku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu, ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amalku dan semoga Engkau tidak memutuskan harapanku kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Muhammad, serta keluarga dan sahabatnya. “

8. Bersedekah

Bersedekah merupakan amalan yang juga dianjurkan untuk dilakukan pada saat sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Hal ini juga berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 254 yang berbunyi :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٞ لَّا بَيۡعٞ فِيهِ وَلَا خُلَّةٞ وَلَا شَفَٰعَةٞۗ وَٱلۡكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ٢٥٤

Artinya : ” Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim. “

9. Larangan Memotong Rambut & Kuku

Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk mencabut atau memotong kuku dan rambutnya. Amalan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah RA bahwa Nabi SAW bersabda :

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره

Artinya : ” Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya. “

Larangan ini dikhususkan bagi yang hendak berkurban saja, tidak termasuk istri anak-anaknya. Namun, mereka diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya meskipun terdapat beberapa rambut yang rontok.

Keistimewaan 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah sangatlah besar. Amalan shaleh yang dikerjakan oleh kita diistimewakan dan dicintai oleh Allah serta dilipatgandakan pahalanya yang mana hal ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah SWT kepada hambaNya.

Maka kita wajib mensyukurinya dengan sungguh-sungguh meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Walapun sejatinya, amalan-amalan shaleh yang tertera tidak berpacu mutlak hanya pada  yang disebutkan diatas, amalan shaleh lainnya seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an juga patut dikerjakan oleh umat Islam dalam kesehariannya.

Nah, itu dia amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah. Yuk amalkan agar kita mendapat keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Semoga bermanfaat!

Kami juga menyediakan jasa paket aqiqah di Jakarta Selatan, bagi anda yang ingin aqiqah dan berkurban bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang