Qurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki makna mendalam dalam agama Islam. Implementasi qurban memiliki pentingannya sendiri dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim. Melalui qurban, kita diajarkan untuk mengorbankan yang terbaik untuk Allah SWT, mengasah sikap kepedulian terhadap sesama, dan menjaga persaudaraan dalam komunitas.
Pentingnya mengimplementasikan qurban terletak pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ketika kita melakukan qurban, kita mengorbankan harta yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada-Nya. Ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu melekat pada materi dan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
Dalam menjalankan qurban, kita juga menerapkan sikap kepedulian terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dengan membagi sebagian rezeki kita kepada yang membutuhkan, kita dapat membantu mengurangi beban hidup mereka dan mempererat ikatan sosial dalam masyarakat.
Selain itu, implementasi qurban juga memperkuat persaudaraan Muslim. Ketika kita bersama-sama melaksanakan qurban, kita menghadirkan momen untuk berkumpul, berbagi, dan mempererat tali kasih antara sesama Muslim. Ini menciptakan rasa kebersamaan, saling mendukung, dan meningkatkan solidaritas dalam menjalankan ibadah dan membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui implementasi qurban, kita dapat menghargai nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita dan bersyukur atas segala karunia-Nya.
Dalam kesimpulannya, implementasi qurban memiliki nilai penting dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim. Ia mengajarkan sikap pengorbanan, kepedulian terhadap sesama, dan memperkuat persaudaraan dalam komunitas. Dengan melaksanakan qurban, kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam tindakan nyata dan berkontribusi positif bagi diri sendiri, sesama, serta masyarakat secara luas.
Implementasi Qurban dalam kehidupan sehari-hari dapat mencakup beberapa hal berikut :1. Kepedulian Terhadap Sesama
Qurban merupakan bentuk pengorbanan untuk kepentingan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan nilai ini dengan menjadi lebih peduli terhadap kebutuhan dan kesejahteraan sesama. Misalnya, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau menyumbangkan waktu, tenaga, atau sumber daya untuk membantu orang lain.
2. Berbagi Rezeki
Sejatinya, daging qurban yang telah disembelih, tidak hanya dapat dibagikan kepada fakir miskin saja. Sebagaimana yang dilansir dari berbagai sumber, terdapat tiga golongan yang berhak menerima daging qurban, antara lain :
Shohibul Qurban
Orang yang berqurban atau disebut shohibul qurban berhak mendapatkan 1/3 daging qurban. Dalam Hadits Riwayat Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda “ Jika di antara kalian berqurban, maka makanlah sebagian qurbannya. ” (HR Ahmad).
Namun ada yang perlu diingat, bahwa orang yang berqurban tidak boleh menjual qurban bagiannya, baik dalam bentuk daging, bulu, maupun kulit.
Tetangga Sekitar, Teman, dan Kerabat
Daging qurban boleh dibagikan kepada kerabat, teman, dan tetangga sekitar meski mereka berkecukupan. Besarnya daging qurban yang diberikan adalah sepertiga bagian. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
Tatayyum (penghambaan) adalah tingkatan tertinggi dalam mencintai, dan hanya hak Allah semata.
Tingkatan ‘Isyk
‘Isyk (kemesraan) adalah cinta yang menjadi hak Rasulullah SAW, cinta kepada teladan kita, kepada junjungan kita hingga menjadikan kita untuk selalu berusaha mengikuti apa yang beliau lakukan, mengerjakan sunnah-sunnahnya, dan selalu bershalawat padanya.
Tingkatan Syauq
Syauq (kerinduan) adalah cinta antara satu mukmin dengan mukmin lainnya namun lebih dekat secara kekeluargaan.
Tingkatan Shababah
Shababah (empati) adalah cinta sesama muslim dalam lingkup yang lebih luas. Walau tak saling mengenal, tidak ada kedekatan secara darah, daerah, bahkan bangsa sekalipun namun dipersatukan oleh satu kalimat tauhid “Laa ilaha illallah”.
Tingkatan ‘Athf
‘Athf (simpati) bicara tentang sisi kemanusiaan, jadi pada tingkatan ini adalah bagaimana kita bersimpati kepada sesama manusia tanpa melihat apapun suku, bangsa bahkan agamanya sekalipun.
Tingkatan Aqalah
Aqalah adalah tingkatan terendah dalam tingkatan-tingkatan cinta. Ia hanyalah cinta yang tidak begitu dalam (hubungan biasa), seperti cinta kita terhadap harta benda, dan kehidupan duniawi yang hanya bersifat sementara. Dari tingkatan tersebut, dapat kita lihat bahwa Nabi Ibrahim a.s. begitu mengetahui skala prioritas dalam hidupnya, sehingga rela untuk berqurban.
7. Makna Qurban Adalah Berlaku Lemah Lembut Kepada Sesama Makhluk
Islam adalah agama yang indah dan damai. Perhatikan hal yang sangat menakjubkan berikut, yaitu bagaimana Islam mengatur proses penyembelihan hewan. Islam memerintahkan hal-hal yang menunjukkan kita harus menyayangi binatang dan memperlakukan mereka dengan baik. Ibnu Umar ra. berkata :
“ Rasulullah SAW. memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan. ” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits lain dari Ibnu ’Abbas ra., beliau berkata, “ Rasulullah SAW mengamati seseorang yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya, sedangkan kambing itu memandang kepadanya. Lantas Nabi berkata, “Apakah sebelum ini kamu hendak mematikannya dengan beberapa kali kematian? Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya. ”” (HR. Al Hakim no. 4/257, Al Baihaqi no. 9/280, ‘Abdur Rozaq no. 8608)
Dengan menajamkan alat sembelih, maka kita tidak akan membuat hewan qurban tersebut sakit berkepanjangan. Kita juga dianjurkan untuk tidak mengasah pisau di depan hewan qurban agar tidak menyiksa hewan tersebut sebelum diqurbankan.
Implementasi qurban dalam kehidupan sehari-hari merupakan cara untuk menerapkan nilai-nilai dan ajaran agama dalam tindakan nyata. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat secara luas. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwasannya qurban memiliki makna yang sangat mendalam dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai seorang muslim, kita sepatutnya semakin bersyukur dengan adanya syariat berqurban tersebut. Mari niatkan agar kita bisa berqurban setiap tahunnya untuk dapat semakin meningkatkan ketaatan dan kedekatan kita kepada-Nya. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk berqurban setiap tahun. Aamiin.
Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi anda yang ingin aqiqah dan berkurban bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat, tantangan dalam membangun hubungan antar manusia semakin kompleks. Era digital dan kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi, sering kali mengurangi kedalaman komunikasi dan empati antara individu. Dalam konteks ini, pentingnya mengajarkan empati kepada anak menjadi semakin jelas. Empati bukan hanya sekadar memahami perasaan orang lain, tetapi juga …
“Mastitis sangat umum terjadi pada ibu menyusui. Namun, ibu bisa mencegahnya dengan melakukan beberapa cara, seperti meningkatkan frekuensi menyusui, hingga memastikan air susu ibu (ASI) keluar dengan lancar saat menyusui.” Mastitis adalah kondisi yang umum terjadi pada ibu menyusui yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan, kondisi ini juga bisa memengaruhi proses pemberian ASI pada bayi. …
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu event yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat muslim diseluruh dunia, selain shalat idul adha yang dilakukan pada hari raya ini masyarakat islam diseluruh penjuru yang memiliki harta lebih juga akan berlomba-lomba membeli sapi atau kambing untuk dikurbankan pada hari raya ini. Tentu saja ketika kita ingin membeli hewan kurban ketelitian …
Sejarah ibadah kurban penting untuk diketahui oleh manusia, terutama umat muslim yang melaksanakannya. Ritual kurban ternyata sudah ada sejak zaman nabi Adam As. Saat itu, putra nabi Adam, Qabil dan Habil sama-sama melakukan kurban. Hal ini tertuang dalam Qs. Al-Maidah ayat 27 وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ …
Istidraj, sebuah kata yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, kata tersebut sangat penting untuk kita pahami. Istidraj merupakan bentuk tipu daya dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan. Istidraj dapat terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan, seperti harta, kekuasaan, dan kedudukan. Manusia seringkali terlena dengan kenikmatan tersebut …