Fakta Tentang Ngidam

Fakta Tentang Ngidam

Sebagian wanita mungkin mengalami ngidam di awal kehamilannya. Kondisi ini membuat ibu hamil ingin mengonsumsi makanan apa pun yang sedang terlintas di pikirannya. Beberapa ibu hamil ngidam makanan serba manis, sementara yang lainnya lebih memilih makanan asin atau pedas. Bahkan ada juga yang menjadi suka dengan buah yang masam, padahal sebelumnya tidak suka atau tidak terbiasa mengonsumsinya. Masing-masing ibu hamil memiliki pengalaman tersendiri ketika ngidam.

Ngidam adalah kondisi yang identik dengan upaya memenuhi semua keinginan Ibu hamil oleh orang-orang di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan adanya mitos yang beredar di masyarakat, bahwa Ibu ngidam yang tak mendapatkan keinginannya akan membuat Buah Hati sering ngeces saat sudah lahir. Faktanya, ya tidak demikian.

Munculnya ngidam tidak dapat diprediksi, tetapi biasanya terasa pada trimester pertama dan mencapai puncaknya pada trimester kedua masa kehamilan. Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga Ibu hamil yang tidak mengalami masa ngidam.

Ngidam menjadi fenomena unik sekaligus normal yang dialami Ibu hamil di awal masa kehamilan. Banyak di antara Ibu hamil yang tiba-tiba ingin mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Bahkan tak jarang ingin membeli benda tertentu, bepergian ke suatu tempat, dan meminta para Ayah melakukan sesuatu.

Alasan Ibu Hamil Mengidam?

Sebenarnya, tidak ada alasan tertentu yang dapat menjelaskan mengapa ibu hamil mengalami ngidam. Ada teori yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat perubahan hormonal dalam tubuh ibu hamil, yang membuat indera penciuman dan perasa menjadi lebih sensitif.

Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil mengidam makanan tertentu karena jenis kelamin janin yang dikandungnya. Hal ini tidaklah benar. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

Tapi, ada juga teori yang menyatakan bahwa keinginan mengonsumsi sesuatu timbul akibat tubuh ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Sebagai contoh, ibu hamil yang ngidam daging-dagingan, seperti burger, mungkin pertanda bahwa tubuhnya kekurangan protein, kalium, atau natrium. Jadi, bukan makanan yang sebenarnya diinginkan, melainkan nutrisi yang terdapat di dalamnya.

Jika ibu hamil ngidam sesuatu yang bisa membahayakan dirinya dan janin, seperti krayon, bedak, atau benda-benda kotor, kemungkinan itu adalah pertanda bahwa tubuhnya kekurangan zat besi. Tapi, sejauh ini belum ditemukan fakta ilmiah yang bisa memastikan fenomena ngidam ini secara pasti. Jika memiliki keinginan kuat untuk mengonsumsi benda-benda yang lazimnya tidak dapat dimakan, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan mengenai keluhan tersebut.

Dituruti atau Diabaikan?

Ada mitos yang menyatakan bahwa jika ngidamnya ibu hamil tidak dipenuhi, maka Sang Buah Hati akan mengeluarkan air liur terus-menerus. Tapi, itu hanyalah mitos belaka. Anda wajib mengabaikan ngidam yang akan berdampak negatif bagi tubuh Anda dan janin.

Anda juga disarankan untuk membatasi atau mengabaikan ngidam makanan yang memiliki kandungan nutrisi buruk. Batasi pula ngidam makanan berkalori dan mengandung lemak yang terlalu tinggi, hingga memicu pertambahan berat badan yang tidak normal. Dianjurkan untuk mengganti makanan tersebut dengan makanan yang bergizi untuk ibu hamil.

Berikut beberapa contoh asupan yang tepat untuk memenuhi ngidam sekaligus kebutuhan gizi harian Anda:

  1. Jika Anda ngidam es krim tinggi lemak, Anda bisa menggantinya dengan es krim berlabel rendah lemak, sorbet, atau yogurt rendah lemak dan rendah gula.
  2. Jika Anda ngidam donat atau roti manis, Anda bisa menggantinya dengan donat atau roti-rotian yang terbuat dari biji-bijian utuh.
  3. Jika Anda ngidam keripik kentang, Anda bisa menggantinya dengan berondong jagung atau popcorn (disarankan tanpa mentega), atau bisa juga mengonsumsi kentang panggang.
  4. Jika Anda ngidam minuman bersoda, Anda bisa menggantinya dengan jus buah.
  5. Jika Anda ngidam cokelat, Anda bisa menggantinya dengan membuat camilan khusus yang terdiri dari beberapa cokelat chips, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.
  6. Ngidam juga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh Anda. Misalnya, ketika Anda memiliki penyakit diabetes, hindari makanan dengan kadar gula tinggi.

Pada masa kehamilan, ibu hamil perlu mencukupi asupan gizi dari makanan. Jika pola makan ibu hamil tidak sehat, ditakutkan akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Oleh karena itu, Anda harus bisa mengontrol keinginan, khususnya ketika ngidam makanan yang merupakan pantangan bagi ibu hamil. Jadi, jangan selalu menuruti ngidam. Utamakan kesehatan Anda dan janin. ada beberapa teori atau dugaan terkait penyebab terjadinya kondisi tersebut, di antaranya:

1. Adanya perubahan hormon pada tubuh

Sama halnya ketika wanita mengalami PMS sebelum menstruasi datang, Ibu hamil juga mengalami perubahan hormon yang ekstrim dalam tubuh. Meningkatnya kadar hormon kehamilan, seperti hormon progesteron, dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh di bagian organ pencernaan dan produksi air liur. Produksi air liur yang berlebih membuat Ibu hamil sering meludah dan muncul rasa pahit dengan aroma seperti koin logam. Hal inilah yang menyebabkan Ibu hamil ngidam makanan yang asam untuk menetralisir rasa pahitnya.

2. Kekurangan Nutrisi

Ada juga teori yang menyatakan bahwa keinginan mengonsumsi sesuatu muncul akibat tubuh ibu hamil kekurangan nutrisi tertentu. Sebagai contoh, ibu hamil yang ngidam daging merah seperti burger bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya kekurangan protein, kalium, atau natrium.

Jika ibu hamil ngidam makanan manis seperti es krim stroberi, kemungkinan itu adalah tanda tubuhnya kekurangan glukosa. Jadi, ngidam tidak selalu disebabkan oleh makanan yang diinginkan, melainkan nutrisi yang terdapat di dalamnya. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

3. Perubahan indra perasa

Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar hormon tertentu di dalam tubuh selama kehamilan dapat mengubah indra perasa. Tak hanya itu, indra penciuman pada wanita hamil pun akan terpengaruh.

Hal ini bisa menjadi penyebab ngidam sehingga ada beberapa ibu yang menginginkan konsumsi jenis makanan tertentu seperti makanan yang asam atau pedas.

4. Emosi tidak stabilal

Perubahan emosi yang dialami oleh ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti keadaan rumah yang berantakan, lingkungan yang kumuh, penghasilan keluarga yang rendah, dan lainnya.

Saat emosi tidak stabil, keinginan untuk makan makanan tertentu menjadi lebih besar. Oleh sebab itu, emosi yang tidak stabil bisa menjadi penyebab ngidam pada ibu hamil.

5. Perubahan pada bagian otak

Perubahan pada rahim yang terjadi secara bertahap juga dinilai bisa berpengaruh terhadap bagian otak yang mengatur indera pengecap atau lidah. Kendati demikian, dugaan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

6. Kebutuhan gizi meningkat

Penyebab ngidam lainnya adalah kebutuhan gizi yang meningkat. Karena saat hamil, kebutuhan gizi meningkat sehingga ngidam terhadap makanan tertentu sering terjadi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu. Ada sebuah mitos yang beredar di masyarakat bahwa ngidam saat hamil harus terpenuhi. Jika tidak, maka akan membuat anaknya kelak mengeluarkan air liur terus-menerus. Hal ini tidaklah benar.

Hal yang lebih perlu diperhatikan adalah ibu sebaiknya tidak sembarangan makan meskipun sedang ngidam. Ada bayi dalam kandungan yang harus dijaga juga kesehatannya. Apabila ibu memiliki riwayat penyakit tertentu, hendaknya memilih asupan makanan yang disarankan dokter, yang sesuai dengan kondisi tubuh.

7. Pengalihan

Ngidam juga dipercaya merupakan jalan pengalihan ketika Bumil menginginkan sesuatu yang seharusnya dihindari saat hamil, misalnya kopi atau soda. Kami Juga Menyedikan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda Yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang