Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dijelaskan melalui beberapa dalil. Setiap muslim yang merayakan Maulid Nabi SAW berarti mensyukuri sekaligus mengagungkan Nabi Muhammad SAW.
Mengutip buku Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Al-Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Syuyuthi, Maulid Nabi SAW adalah berkumpulnya umat Islam untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an, membaca kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dan amalan lainnya. Maulid Nabi SAW tergolong bid’ah hasanah yakni artinya baik dan membuahkan pahala karena mengagungkan Nabi Muhammad SAW dan menampakkan rasa gembira dan kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad.
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tradisi yang dirayakan umat muslim setiap tahunnya. Perayaan ini bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Baginda Rasulullah SAW. Maulid Nabi dirayakan umat Islam pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun.
Untuk merayakan momen ini, umat Islam biasanya mengisi dengan berbagai kegiatan amalan, seperti zikir, shalawat, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi bentuk ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan kehadiran beliau. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Seletan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119
Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Beberapa dalil menjelaskan tentang keutamaan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut dalilnya:
1. Termasuk Amalan Baik
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memulai dalam Islam sebuah perkara baik, maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
2. Bentuk Syukur atas Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Imam Muslim dalam kitab shahihnya menuliskan, Rasulullah SAW ketika ditanya mengapa beliau berpuasa pada hari Senin, beliau menjawab, “Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan.” (HR Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan puasa pada hari Senin sebagai bentik syukur kepada Allah SWT. Ini adalah isyarat dari Rasulullah SAW bahwa beliau mensyukuri hari kelahirannya. Maulid Nabi SAW menjadi bentuk syukur umat Islam atas kelahiran Rasulullah SAW.
3. Amalan Berpahala Surga
Abu Bakar RA berkata, “Barang siapa membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga.”
Umar RA berkata, “Barang siapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”
Utsman RA berkata, “Barang siapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW maka seakan-akan ia ikut serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”
Ali RA berkata, “Barang siapa mengagungkan Maulid Nabi SAW dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan Maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke surga tanpa hisab.”
4. Masuk dalam Golongan Mukminin
Imam Syafi’i berkata, “Barang siapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.” Baca Juga Paket Aqiqah Laki laki dan Paket Aqiqah Perempuan
5. Amalan Bid’ah Hasanah (Hal Baik)
Ahmad Ibn Hajar al-Asqalani menuliskan, “Asal peringatan maulid adalah bid’ah yang belum pernah dinukil dari kaum salaf saleh yang hidup pada tiga abad pertama, tetapi demikian peringatan maulid mengandung kebaikan, jadi barang siapa dalam peringatan maulid berusaha melakukan hal-hal yang baik saja dan menjauhi lawannya (hal buruk), maka itu adalah bid’ah hasanah.”
Al-Hafidz ibn Hajar juga mengatakan, “Dan telah nyata bagiku dasar pengambilan peringatan Maulid di atas dalil yang sahih.”
6. Ungkapan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad
Peringatan maulid Nabi Muhammad adalah sebuah ungkapan kecintaan dan kegembiraan dengan beliau. Bahkan orang kafir juga mendapatkan manfaat dengan kegembiraan tersebut.
Dalam salah satu hadits riwayat Imam Al-Bukhori pernah dikisahkan ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu lahab, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran bayi yang sangat mulia. Ketika itu, Abu Lahab pun langsung memerdekakan Tsuwaibah sebagai tanda cinta dan kasih.
Karena kegembiraannya ini juga, kelak di hari kiamat siksa atas Tsuwaibah akan diringankan setiap hari senin tiba.
7. Meneguhkan Kembali Kecintaan kepada Rasulullah SAW
Bagi umat Islam, kecintaan kepada Nabi adalah sebuah keharusan. Sebab, kecintaan kepada Nabi tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Kecintaan kepada nabi juga harus berada di atas segalanya, bahkan melebihi kecintaan kepada istri, anaknya, dan diri sendiri. Penjelasan ini sesuai yang dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحبّ إليه من ولده ووالده والناس أجمعين
Artinya: “Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari Muslim).
8. Meneguhkan Kembali Kecintaan kepada Rasulullah SAW
Bagi umat Islam, kecintaan kepada Nabi adalah sebuah keharusan. Sebab, kecintaan kepada Nabi tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Kecintaan kepada nabi juga harus berada di atas segalanya, bahkan melebihi kecintaan kepada istri, anaknya, dan diri sendiri. Penjelasan ini sesuai yang dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحبّ إليه من ولده ووالده والناس أجمعين
Artinya: “Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari Muslim).
9. Mendapatkan Rahmat Allah SWT
Salah satu keutamaan yang didapat umat Islam saat Maulid Nabi adalah mendapatkan rahmat Allah. Rahmat tersebut, berupa taman surga dan dibangkitkan bersama-sama golongan orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang yang sholeh.
Imam Sirri Saqathi Rahimahullah pernah berkata:
من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم : وقد قال صلى الله عليه وسلم: من أحبني كان معي في الجنة
Artinya: “Barang siapa menyengaja (pergi) ke suatu tempat yang dalamnya terdapat pembacaan maulid nabi, maka sungguh ia telah menyengaja (pergi) ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena ia menuju tempat tersebut melainkan kecintaannya kepada baginda rasul. Rasulullah bersabda: barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga.”
Sementara itu, Imam Syafi’i Rahimahullah berkata:
من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ، ويكون في جنات النعيم
Artinya: “Barang siapa yang mengumpulkan saudara-saudara untuk memperingati Maulid nabi, kemudian menyediakan makanan, tempat, dan berbuat kebaikan untuk mereka serta ia menjadi sebab untuk atas dibacakannya maulid nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan dia akan dimasukkan dalam surga na’im.” Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda Yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119