sobat slamet aqiqah, Sudahkah kita beraqiqah atau diaqiqahkan? Bagi yang belum melaksanakannya, sebelum kita melakukan aqiqah ada baiknya kita mengetahui dan mengenal manfaat positive parenting bagi anak. Berikut ini Slamet Aqiqah akan mengulas tentang bagaimana manfaat dan positif parenting bagi anak yang seharusnya sesuai dengan ajaran islam, supaya pada saat aqiqah kita dihitung sebagai umat yang menjalankan sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Positive parenting atau pola asuh positif adalah salah satu jenis parenting yang dilakukan dengan cara menjaga hubungan baik antara anak dan orang tua. Tipe pola asuh ini dipercaya dapat membantu mengurangi perilaku negatif sekaligus mengembangkan rasa percaya diri anak secara optimal.
Positive parenting atau pengasuhan positif dapat dilakukan secara suportif, konstruktif, dan menyenangkan. Suportif artinya memberi perlakuan yang mendukung perkembangan anak, konstruktif artinya bersikap positif dengan menghindari kekerasan atau hukuman, serta dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Kamu tidak mengajarkan anak disiplin dengan memberinya hukuman, tetapi dengan cara memberitahunya mana perilaku yang salah dan mana yang benar.
Mari kenali manfaat dan cara melakukan positive parenting selengkapnya dengan menyimak ulasan berikut hingga tuntas. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Apa itu Positive Parenting?
Pengasuhan positif atau positive parenting adalah pola asuh orang tua yang berlandaskan prinsip suportif, membangun, dan membina anak dengan cara yang baik dan menyenangkan. Jenis pola asuh anak ini mulai dikenalkan oleh Alfred Adler, seorang psikolog asal Austria, pada tahun 1900-an. Alfred Adler percaya bahwa anak yang berada di lingkungan responsif dan interaktif cenderung lebih bisa berkembang secara optimal.
Pada dasarnya, pola asuh ini dilakukan dengan cara mengajarkan anak untuk hidup disiplin serta memberikan pengertian tentang perilaku apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan tanpa memberikan hukuman. Kendati demikian, saat menerapkan pola asuh positif, orang tua tetap perlu menunjukkan sikap tegas untuk memberikan batasan yang tepat pada anak.
Manfaat Menerapkan Positive Parenting
Lalu apa manfaat pola asuh positif? Beberapa manfaat dari gaya pengasuhan positif termasuk mengurangi stres pada orangtua, meningkatkan kesehatan mental anak, hubungan orangtua-anak yang lebih kuat, lebih konsisten antara pengasuh, dan praktik disiplin yang kurang keras/tidak konsisten.
Terdapat sejumlah manfaat menerapkan positive parenting jika dilakukan dengan tepat, mulai dari mempererat hubungan antara orang tua dan anak, meningkatkan harga diri anak, hingga memudahkan orang tua untuk mendeteksi berbagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Membuat Komunikasi Menjadi Lebih Efektif
Manfaat menerapkan positive parenting yang pertama adalah dapat membangun komunikasi yang efektif antara anak dan orang tua. Sebab, melalui pola asuh positif, orang tua akan lebih mengutamakan berdiskusi dengan anak untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.
2. Mempererat Hubungan Orang Tua dan Anak
Karena terhubung melalui interaksi yang positif, menerapkan pola asuh anak ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antara anak dan orang tua sehingga mampu membentuk hubungan yang lebih kuat. Selain itu, interaksi positif ini juga dapat mencegah terjadinya berbagai gangguan mental pada anak, seperti conduct disorder hingga depresi pada anak.
3. Meningkatkan Harga Diri Anak
Dalam menerapkan positive parenting, orang tua akan mengajarkan anak untuk belajar mengetahui konsekuensi dari kesalahan yang pernah ia lakukan. Selain itu, pola pengasuhan positif ini juga mengharuskan orang tua untuk mencari solusi yang lebih baik daripada memberikan hukuman ke anak dalam menyelesaikan suatu masalah.
Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
Hal inilah yang dapat mendukung anak untuk meningkatkan harga dirinya (self-esteem) karena merasa bahwa setiap kesalahan di dalam hidup akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk belajar agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Mengoptimalkan Proses Tumbuh Kembang Anak
Manfaat positive parenting selanjutnya yaitu dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak. Pola asuh positif akan dilakukan tanpa tekanan, intimidasi, dan rasa takut sehingga memungkinkan anak untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.
Bahkan, pola asuh ini juga dapat membantu orang tua untuk lebih peka dengan berbagai perubahan yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak, seperti masalah kesehatan, gangguan mental pada anak, dan lain sebagainya.
5. Membantu Mengurangi Perilaku Negatif pada Anak
Salah satu manfaat positive parenting yang tidak kalah penting adalah dapat membantu mengurangi perilaku negatif pada anak, seperti mudah marah, tidak mau mengikuti aturan, bertindak impulsif, dan lain sebagainya. Sebab, melalui positive parenting, orang tua dapat menawarkan berbagai alternatif perilaku positif yang bisa dilakukan oleh anak.
Bagaimana Cara Melakukan Positive Parenting?
Prinsip dasar positive parenting adalah menghargai anak dan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan saat menerapkan positive parenting.
1. Menetapkan Batasan
Memiliki batasan dalam hubungan orangtua dan anak adalah kunci sukses dalam positive parenting.
Dengan memiliki batasan, memungkinkan Anda untuk tetap sabar dan tenang. Hal ini dikarenakan posisi Anda sebagai orangtua merasa dihormati. Mungkin Anda pernah merasa jengkel, tidak sabar, atau marah karena perilaku anak yang susah diberi tahu.
Alih-alih menghukumnya (sebagai sikap negatif), Anda bisa untuk melipir sejenak untuk sekadar menenangkan diri dan mengendalikan emosi pada anak.
2. Menciptakan lingkungan yang nyaman
Menciptakan lingkungan pengasuhan dimulai dengan memenuhi kebutuhan dasar anak akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Jika semua itu telah terpenuhi, maka positive parenting akan mungkin berjalan dengan efektif.
3. Memahami Perasaan Anak
Pada dasarnya, anak-anak sangat butuh merasa dihargai dan diperhatikan, tidak peduli apa yang ia lakukan, baik benar maupun salah.
Dalam hal ini, Anda perlu memberikan waktu dan perhatian penuh kepada anak dalam setiap segi kehidupannya. Selain itu, Anda bisa membantu anak secara positif mengatasi setiap konflik sosial yang dialaminya.
4. Bersikap Tegas
Dalam pengasuhan positif, Anda bisa bersikap tegas saat membuat aturan.
Putuskan aturan apa yang penting bagi Anda, kemudian komunikasikan dengan jelas kepada anak Anda. Selain tegas, bersikaplah konsisten dalam menegakkan aturan tersebut. Menjadi orangtua yang positif bukan berarti membiarkan anak begitu saja. Anda bisa meluruskan dengan tegas dan penuh kasih sayang ketika mereka membutuhkan pengingat tentang aturan.
5. Hindari Menghukum Anak
Menghukum Anak justru akan membuat hubungan Anda dengannya menjadi tidak harmonis atau renggang. Terlebih lagi, bila hukuman yang dijatuhkan tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Alih-alih menghukumnya, cobalah membiarkan anak merasakan sendiri dari tindakan yang mereka perbuat.
Misalnya, jika Anda meminta anak Anda untuk memakai sepatu bot saat hujan dan mereka menolak, konsekuensinya adalah kaki mereka akan basah di luar. Dengan menerapkan konsekuensi dari tindakannya, maka anak memahami dan disiplin terhadap aturan.
Dalam pola asuh positive parenting, kesalahan yang dilakukan anak harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengajarkan tentang tanggung jawab, perilaku yang benar dan menanamkan nilai hidup yang positif.
Bagaimana Sahabat Slamet Aqiqah, tertarik untuk menerapkan pola asuh positive parenting untuk mendidik balita?
Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.