Perbedaan Qurban & Aqiqah

Perbedaan Qurban & Aqiqah

Qurban dan Aqiqah merupakan dua jenis ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Keduanya sama -sama memiliki amalan yang sama, yaitu menggunakan proses penyembelihan hewan ternak.

Namun, meski keduanya melibatkan penyembelihan hewan, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara qurban dan aqiqah. Baik dari segi tujuan, waktu pelaksanaan, hewan yang dikorbankan, hingga tujuan sosialnya.

Pengertian Aqiqah

Dalam Islam aqiqah adalah penyembelihan hewan kambing atau domba. Aqiqah dilakukan oleh orang tua ketika anaknya lahir untuk melakukan penyembelihan hewan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. atas kelahiran anaknya. Ada beberapa pendapat ulama terhadap pengertian atau definisi aqiqah :

1. Pengertian Aqiqah menurut ulama Muhammad Abd al-Qadir ar-Razi

Menurut Muhammad Abd al-Qadir ar-Razi, aqiqah juga disebut dengan ‘iqqah’ yang berarti rambut bayi manusia dan hewan yang ada sejak dilahirkan. Pada dasarnya kata ‘iqqah’ dipakai untuk sebutan domba yang disembelih atas nama bayi yang telah dilahirkan. 

2. Pengertian Aqiqah menurut ulama Abu Bakr al-Bakri ad-Dimyati dalam kitab I’anatu at-Thalibin

Secara bahasa aqiqah punya makna rambut yang ada di kepala bayi ketika lahir. Adapun secara istilah aqiqah artinya hewan yang disembelih untuk sang bayi pada saat rambut bayi tersebut dipotong.

Pengertian Qurban

Sebagian orang mengira aqiqah dan kurban adalah sama, padahal jelas keduanya berbeda. Qurban sendiri adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.

Perbedaan Aqiqah dan Qurban

Qurban dan aqiqah memang sama-sama menyembelih hewan, tapi ada perbedaan antara keduanya, yaitu kurban hanya dilakukan pada hari raya idul adha, sedangkan aqiqah dapat dilakukan kapan saja. Selain itu, perbedaan lainnya adalah dalam hal pembagian daging hewan yang disembelih. 

Jika kurban sebagian dagingnya wajib dibagikan kepada kaum Muslimin yang fakir dan miskin, Sebagian ulama berpendapat bahwa 1/3 daging hewan kurban untuk orang yang berkurban dan keluarganya, 1/3 lagi untuk fakir miskin, dan sisanya untuk disimpan.

Adapun pembagian daging hewan aqiqah, hukumnya sunnah untuk membagikan kepada sesama umat Islam. Mengutip dari buku Fiqih Madrasah yang ditulis oleh Harjan Syuhada dan Sungarso, berikut perbedaan antara Qurban dan Aqiqah :

1. Tujuan Ibadah

Perbedaan pertama antara qurban dan aqiqah adalah mengenai tujuan ibadahnya. Tujuan utama qurban yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti teladan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail.

Sedangkan tujuan utama dari aqiqah adalah untuk menyambut kelahiran seorang anak dengan mengorbankan hewan yang diberi nama sesuai dengan anak yang dilahirkan. Aqiqah dinilai sebagai bentuk syukur kepada Allah atas karunia kelahiran anak.

2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan qurban dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 bulan Dzulhijjah, yaitu bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Berbeda dengan qurban, Aqiqah bisa dilaksanakan kapan saja setelah kelahiran anak.

Wajarnya, aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak.Tetapi aqiqah juga dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama setelah kelahiran anak, tanpa batasan waktu yang ketat.

3. Jenis Hewan yang Dikorbankan

Dalam qurban, hewan yang disembelih bisa berupa sapi, kambing, atau domba. Namun sebagian besar umat Muslim lebih memilih sapi sebagai hewan qurban karena memiliki nilai yang lebih tinggi.

Sedangkan dalam aqiqah, hewan yang dikorbankan biasanya berupa kambing atau domba. Beberapa juga memilih sapi jika ia memiliki kemampuan finansial yang lebih baik.

4. Jumlah Hewan yang Dikorbankan

Sesuai waktu pelaksanaanya, setiap tahun seorang Muslim dianjurkan untuk menyembelih satu hewan qurban. Namun, bisa juga lebih dari satu hewan sesuai dengan kemampuan finansialnya.

Namun dalam aqiqah, satu hewan cukup untuk menyambut kelahiran seorang anak. Tetapi kamu juga dapat menyembelih lebih dari satu hewan aqiqah jika mampu.

5. Pembagian Daging

Selanjutnya dalam pembagian hak, daging hewan qurban dibagi menjadi tiga bagian dan masing-masing memiliki tujuan berbeda. Salah satu bagian diberikan kepada yang berhak menerima, satu bagian diberikan kepada kerabat, dan satu bagian lagi diberikan kepada yang membutuhkan.

Sama halnya dengan qurban, daging hewan aqiqah juga dapat dibagikan kepada siapa yang membutuhkan. Namun pada dasarnya, daging aqiqah diperuntukkan bagi keluarga yang melaksanakan aqiqah dan kerabat yang berpartisipasi dalam perayaan tersebut.

Dalam kitab bidayatul mujtahid, pembagian daging kurban dianjurkan sebagai berikut, spertiga untuk disimpan, sepertiga didermakan dan spertiga dimakan. Adapun penerima daging kurban diutamakan adalah kaum dhuafa atau fakir miskin.

6. Tujuan Sosial

Ibadah qurban memiliki tujuan sosial yang kuat, di mana sebagian daging hewan qurban harus disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ini bertujuan untuk berbagi rezeki dengan mereka yang kurang mampu.

Namun, aqiqah juga memiliki dimensi sosial, tetapi tidak sekuat qurban. Dalam aqiqah, sebagian daging hewan aqiqah dapat diberikan kepada keluarga, kerabat, atau tetangga sebagai tanda syukur dan undangan mereka untuk bergabung dalam perayaan kelahiran anak.

7. Rangkaian Ibadah

Qurban melibatkan serangkaian ibadah yang harus dilakukan, seperti niat qurban, menyembelih hewan, membagi daging, dan membagikannya kepada yang berhak menerima. Proses ini umumnya dilakukan di tempat tertentu yang telah ditentukan.

Aqiqah juga melibatkan rangkaian ibadah, seperti niat aqiqah, menyembelih hewan, memberi nama anak, mencukur rambut bayi, dan membagi daging kepada keluarga dan kerabat. Proses aqiqah dapat dilakukan di rumah atau di tempat yang disepakati oleh keluarga.

8. Pengorbanan Hewan Betina

Dalam qurban, dianjurkan untuk mengorbankan hewan betina yang telah mencapai usia tertentu. Misalnya seperti sapi betina yang telah melahirkan atau domba betina yang berusia minimal satu tahun.

Sebaliknya, dalam aqiqah, baik hewan jantan maupun betina dapat dikorbankan. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis kelamin hewan yang harus dipilih. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

9. Kewajiban dan Sunnah

Qurban merupakan salah satu ibadah yang termasuk dalam kewajiban bagi umat Muslim yang mampu melakukannya. Setiap Muslim yang memenuhi syarat finansial dianjurkan untuk melaksanakan qurban setidaknya sekali seumur hidup.

Sementara itu, aqiqah adalah ibadah yang termasuk dalam sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Meskipun tidak diwajibkan, aqiqah merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah.

10. Makna dan Simbolisme

Qurban memiliki makna yang lebih mendalam dalam konteks pengorbanan dan pengabdian kepada Allah. Ini mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim dan kepatuhan Nabi Ismail dalam menghadapi ujian Allah.

Sedangkan aqiqah memiliki makna yang lebih spesifik terkait kelahiran dan kesyukuran atas karunia Allah atas kelahiran seorang anak. Melalui aqiqah, keluarga menyambut kelahiran anak dengan mengorbankan hewan dan memberikan nama kepada anak.

Itulah beberapa penjelasan mengenai hal yang membedakan qurban dan aqiqah. Semoga dapat dipahami ya sahabat.

Kami juga menyediakan jasa paket aqiqah di Jakarta Selatan, bagi anda yang ingin aqiqah dan berkurban bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang