Perbedaan Qurban & Aqiqah

Perbedaan Qurban & Aqiqah

Pengertian Qurban

Sebagian orang mengira aqiqah dan qurban adalah sama, padahal jelas keduanya berbeda. Qurban sendiri adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Pengertian Aqiqah

Dalam Islam aqiqah adalah penyembelihan hewan kambing atau domba. Aqiqah dilakukan oleh orang tua ketika anaknya lahir untuk melakukan penyembelihan hewan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. atas kelahiran anaknya. Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119

Dalam Islam, aqiqah dan qurban adalah bentuk ibadah berupa penyembelihan hewan ternak dan membagikannya kepada orang yang berhak. Walau terlihat serupa, tetapi ada banyak perbedaan aqiqah dan kurban.

Perbedaannya meliputi segi pengertian, tujuan, waktu pelaksanaan, hingga hewan yang dikorbankan.

Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai perbedaan aqiqah dan qurban yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Yuk, simak penjelasannya pada artikel berikut ini :

Perbedaan Kurban dan Aqiqah

Berikut ini beberapa hal yang membedakan kurban dan aqiqah:

1. Pengertian Kurban dan Aqiqah

Apabila dilihat dari pengertiannya, kurban berarti dekat. Dalam hal ini, Qurban adalah ibadah yang memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada Hari Raya Iduladha.

Sementara, Aqiqah berasal dari bahasa Arab “al-Aqqu” yang artinya memotong. Istilah ini merujuk pada pemotongan atau penyembelihan hewan untuk menyambut kelahiran seorang anak.

2. Waktu Pelaksanaan

Meskipun sama-sama menyembelih hewan, tetapi aqiqah berbeda dengan ibadah qurban. Sebab, qurban dilaksanakan pada hari penyembelihan hewan qurban, yaitu setelah salat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah) dan di tiga hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Sementara aqiqah tidak mematok hari raya tertentu. Hal ini karena aqiqah terkait dengan kelahiran seorang bayi, sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:

Seorang anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya. Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (HR Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasai 7/166, Ibnu Majah 3165).

3. Tujuan Ibadah

Tujuan pelaksanaan ibadah qurban dan aqiqah juga berbeda. Ibadah kurban bertujuan untuk meneladani nabi Ibrahim yang mengorbankan Nabi Ismail putranya. Hal ini tertuang dalam Alquran QS. As-Shafaat: 102 yang artinya:

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Shafaat: 102).

Sementara itu, tujuan aqiqah adalah untuk menyambut kelahiran seorang anak. Saat aqiqah, orang tua mengorbankan hewan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas karunia kelahiran tersebut.

4. Hukum Melaksanakannya

Anjuran aqiqah sudah ada sejak zaman Rasulullah. Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Jika tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan aqiqah dan merasa ibadah ini memberatkan, maka tidak ada sanksi apapun meski tidak melakukannya.

Hukum aqiqah bisa menjadi wajib jika sebelumnya telah dinadzarkan. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

Qurban merupakan salah satu ibadah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad sejak ibadah tersebut disyariatkan hingga beliau wafat.

Hukum qurban juga merupakan sunnah muakkad atau sunah yang dikuatkan dan sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Hal ini telah dikuatkan oleh Imam Malik dan Imam al-Syafi’i sebagaimana melansir dari laman Nadhlatul Ulama (NU).

5. Jenis Hewan yang Disembelih

Perbedaan berikutnya terletak pada jenis hewan yang disembelih. Terdapat beberapa jenis hewan qurban sebagaimana tercantum dalam Q.S Al-Hajj Ayat 34. Dalam Alquran tersebut disebut dengan bahimatul an’am yang berarti hewan ternak.

Di Indonesia sendiri, jenis hewan yang paling umum untuk dikurbankan adalah sapi, kambing, atau domba.Sementara hewan untuk aqiqah berupa kambing atau domba saja.

6. Jumlah Hewan yang Disembelih

Dari segi jumlah hewan yang disembelih juga berbeda. Syarat hewan untuk aqiqah dibedakan dengan jenis kelamin anak yang akan diaqiqahkan.

Aqiqah untuk anak laki-laki adalah 2 ekor kambing atau domba yang sepadan. Sementara, aqiqah untuk bayi perempuan yaitu 1 ekor kambing atau domba.

Adapun untuk menyembelih hewan qurban tidak ada syarat jumlahnya dan menyesuaikan kemampuan finansial.

Masing-masing hewan yang akan diaqiqahkan atau dikurbankan wajib memenuhi syarat hewan qurban.

7. Prosesi atau Rangkaian Ibadah

Selanjutnya, dalam rangkaian aqiqah dan qurban juga berbeda. Pelaksanaan aqiqah terdiri diri niat, menyembelih hewan, disunnahkan untuk mencukur rambut bayi, memberikan nama anak, dan membagikan hewan. Pelaksanaannya dapat dilakukan di rumah atau tempat yang disepakati keluarga.

Sementara itu, qurban terdiri dari niat qurban, menyembelih hewan, dan mendistribusikan hewan qurban. Biasanya, qurban dilakukan di satu tempat yang disepakati dengan panitia penyembelihan hewan qurban setempat.

8. Penanganan Daging

Selanjutnya dari penanganan daging yang disembelih. Penyembelihan aqiqah harus memperhatikan pedoman penyembelihan sesuai syarat dan hal-hal lain yang terkait dengan simbolisme.

Salah satunya dalam aqiqah saat memotong hewan, sunnahnya tulang-tulang tidak dipatahkan .Daging tersebut dipotong pada tiap ruas atau persendian tulang. Ini menjadi simbol keselamatan anggota tubuh anak yang diaqiqahi.

Sementara penanganan kurban harus sesuai dengan pedoman penyembelihan dan perhitungan yang tepat. Termasuk menghitung berapa banyak daging kurban yang dapat dibagikan kepada para penerima atau mustahik.

Perhitungan yang tepat dapat memudahkan panitia membagikan hewan qurban dengan jumlah mustahik yang ada.

9. Bentuk Daging yang Dibagikan

Perbedaan aqiqah dan qurban lainnya bentuk daging yang didistribusikan. Daging hewan qurban diberikan dalam bentuk mentah agar penerimanya dapat memanfaatkan sesuai kebutuhan. Bahkan bisa juga dijual untuk memenuhi kebutuhan.

Namun, daging aqiqah lebih disunnahkan memberikan daging yang telah dimasak dibanding mentah sebagai bentuk sedekah, Penerimanya pun dilarang untuk menjualnya.

10. Penerima Daging

Selanjutnya penerima daging qurban dan aqiqah juga berbeda. Pada ibadah qurban,terdapat hak orang yang berkurban sebesar sepertiga daging. Sisanya, dapat dibagikan kepada orang yang berhak, sebagaimana tertuang dalam Q.S Al-Hajj ayat 36 yang artinya:

Maka makanlah sebagiannya (daging kurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (QS.Al-Hajj:36)

Berbeda dengan qurban, penerima daging aqiqah tidak memiliki ketentuan khusus. Orang tua yang melakukan aqiqah dapat membagikannya untuk siapapun, baik itu saudara, kerabat, tetangga, atau fakir miskin.

Anda dapat mengundang mereka untuk melaksanakan perayaan aqiqah sebagai tanda syukur atas kelahiran anak.

11. Makna dan Simbolisme

Qurban memiliki makna yang lebih mendalam dalam konteks pengorbanan dan pengabdian kepada Allah. Ini mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim dan kepatuhan Nabi Ismail dalam menghadapi ujian Allah.

Sedangkan aqiqah memiliki makna yang lebih spesifik terkait kelahiran dan kesyukuran atas karunia Allah atas kelahiran seorang anak. Melalui aqiqah, keluarga menyambut kelahiran anak dengan mengorbankan hewan dan memberikan nama kepada anak.

Kami juga menyediakan jasa paket aqiqah di Jakarta Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang