Syarat & Hikmah Berqurban Bagi Umat Islam

Syarat & Hikmah Berqurban Bagi Umat Islam

Salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahunnya adalah ibadah Kurban. Di bulan ini terkadang ada pertanyaan tentang syarat orang yang bisa melakukan ibadah kurban. Selengkapnya akan dibahas di artikel ini.

Ibadah kurban dilakukan pada hari ke-10 di bulan Dzulhijjah, juga pada hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzuhijjah. Ibadah kurban dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Secara harfiah, Kurban dalam bahasa Arab artinya hewan sembelihan seperti unta, sapi, dan kambing yang disembelih pada Hari Raya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Maka itu, daging Kurban harus dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

Sebagai sebuah ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) tentu untuk melakukan kurban ada sejumlah syarat yang perlu diperhatikan. Syariat Islam menyebut bahwa ada tiga syarat orang agar bisa melakukan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha. Berikut penjelasan syarat orang yang bisa berqurban pada Idul Adha:

1. Muslim

Orang yang berqurban haruslah beragama Islam karena seorang nonmuslim tidak diperintahkan untuk berkurban. Selain itu, ibadah kurban juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam.

2. Mampu

Perintah untuk melakukan ibadah kurban dianjurkan bagi muslim yang mampu. Dengan demikian umat Islam yang tidak mampu tidak harus memaksakan diri untuk melakukan ibadah kurban. Atau, jika belum mampu sendiri dapat melakukan kurban secara kolektif sesuai dengan syariat Islam.

3. Baligh dan Berakal

Ibadah kurban dapat dilakukan oleh umat Islam yang sudah cukup umur atau disebut dengan akil baligh dan juga berakal. Sedangkan bagi anak-anak atau orang yang belum akil baligh tidak dibebankan berkurban. Itulah syarat orang yang bisa melakukan ibadah kurban.

4. Merdeka
Syarat lainnya adalah bahwa individu tersebut harus berstatus merdeka. Artinya, ia tidak boleh menjadi budak atau dalam kondisi perbudakan. Berkurban harus dilakukan atas dasar kehendak sendiri dan tidak dapat dilaksanakan oleh seseorang yang tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri.

Hikmah Dalam Berqurban

1. Meningkatkan Ketakwaan dan Lebih Dekat dengan Tuhan

Dalam Hadits Ibnu Majah tertulis yang artinya:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mendapatkan dirinya dalam keadaan lapang, lalu Ia tidak berkurban, maka janganlah Ia mendekat ke tempat shalat Ied kami,” (HR.Ahmad & Ibnu Majah).

Sejalan dengan itu, maka dengan berkurban Anda semakin dekat dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam surat Al-Hajj ayat ke-37 yang artinya:

“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin,” (QS. Al Hajj : 37).

2. Menjalankan Ibadah yang Paling Disukai Allah SWT

Ternyata salah satu ibadah atau amalan sunnah yang paling disukai Allah SWT saat umat Islam berkurban.

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).

3. Mensyiarkan Islam melalui Kisah Nabi Ibrahim

Ibadah berkurban menjadi media untuk mensyiarkan agama Islam. Berlandaskan perintah yang diterima Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya.

Meskipun pada akhirnya Allah mengganti putranya dengan seekor unta, akan tetapi rasa bentuk ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah yang perlu disyiarkan ke seluruh umat di dunia. Seperti yang tertulis dalam surat Al Hajj yang artinya:

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS. Al Hajj : 34).

4. Mendapatkan Ganjaran Pahala di Setiap Helai Bulu Hewan Kurban

Tahukah Anda bahwa janji Allah mendatangkan pahala bagi yang berkurban tidak sebatas saat Anda berniat dan berkurban. Ternyata di setiap tanduk, kuku hingga setiap helai bulu hewan kurban akan memberikan ganjaran pahala yang bagi yang berkurban.

Dalam Hadits Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim tertulis yang artinya:

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu,” (HR.Al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

5. Mensucikan Diri Sendiri dan Harta

Selain berzakat, bersedekah dan berkurban juga bisa dijadikan wadah untuk mensucikan diri sendiri dan harta kekayaan. Tak dipungkiri, baik Anda ketahui ataupun tidak, mungkin ada bagian-bagian haram di dalam rezeki Anda.

Untuk mensucikan atas harta dan diri Anda selama satu tahun tersebut, Anda bisa berbuat kebaikan dengan cara bersedekah melalui daging kurban. Dalam Hadits Tirmidzi tertulis:

Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri dan harta. Ibadah Kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di Hari Raya Iedul Adha,” (HR. Tirmidzi).

6. Mensyiarkan dan Meningkatkan Rasa Kepedulian Sosial

Bagi yang berkurban, tidak semua daging hewan kurban akan Anda nikmati sendiri. Ada aturan tersendiri mengenai berapa besaran daging hewan kurban yang akan diberikan kepada yang berkurban.

Sedangkan sisa daging kurbannya akan dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat sekitar yang termasuk orang-orang penerima daging kurban.

7. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Ikhlas

Pandai bersyukur termasuk ibadah sunnah yang wajib dimiliki setiap umat Islam. Rasanya akan jadi percuma bila Anda rajin beribadah namun sulit untuk merasakan syukur dan ikhlas.

Karena pada dasarnya setiap rezeki yang Anda dapatkan datangnya dari Allah SWT. Dan, seluruh yang ada di muka bumi ini hanya milik Allah. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

Sebagai umat Islam, Anda harus ikhlas bila sewaktu-waktu apa yang menjadi milik Anda hilang. Di saat Anda mendapatkan rezeki tertentu pun Anda harus bersyukur kepada Allah SWT.

8. Melatih Kebiasaan Berzikir

Salah satu amalan sunnah saat Anda berkurban yakni melantunkan basmallah, zikir dan takbir saat menyembelih hewan kurban. Secara khusus dalam Surat Al Hajj tertulis perintah bertakbir selama 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Allah SWT berfirman: “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan,” (QS. Al Hajj : 28).

9. Melatih Diri Meninggalkan Larangan-Nya

Baik umat Islam yang berkurban maupun yang tak berkurban, seluruh umat Islam diwajibkan untuk melakukan perintah-perintah Allah SWT.

Mulai dari puasa sunnah sebelum Hari Raya Idul Adha, melangsungkan shalat Ied Adha, dan amalan sunnah khusus bagi orang yang berkurban. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa:

“Jika kalian telah menyaksikan hilal Dzulhijjah (maksudnya telah memasuki 1 Dzulhijjah,) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban tidak memotong rambut dan kukunya,” (HR. Muslim).

10. Melatih Diri Terhindar dari Sifat Buruk

Hikmah selanjutnya yakni melatih diri untuk menghindari sifat buruk, seburuk sifat binatang. Beberapa di antaranya sifat rakus, serakah, tamak dan egois ingin menang sendiri.

11. Bersedekah untuk Kaum yang Kurang Mampu

Hikmah yang bisa diambil dari ibadah kurban adalah untuk belajar bersedekah. Harta yang disedekahkan ini berarti harus dikorbankan dengan ikhlas.

Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan berkah rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029)

Jadi dengan melakukan qurban ini kita telah mengorbankan dan berbagi harta yang dimiliki. Sedekah ini tidak semata-mata mengurangi harta, namun justru akan menambah keberkahan.

12. Belajar Ikhlas

Hikmah lainnya yang bisa diambil adalah belajar ikhlas dengan berkurban. Ibadah kurban ini menuntut keikhlasan dan ketakwaan untuk menggapai ridha dari Allah SWT. Hal ini dicantumkan dalam firman-Nya pada surat Al-Hajj ayat 37:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)

13. Menjalankan Tuntunan Nabi

Dalam melakukan ibadah kurban terdapat aturan dan ketentuan tertentu. Tidak semua hewan dapat menjadi hewan kurban. Hewan yang dapat dikurbankan adalah hewan dengan kondisi prima, sehat tanpa ada cacat dan sudah masuk umur.

Umur hewan kurban harus masuk dalam kriteria hewan musinnah, untuk hewan kambing minimal berusia 1 tahun dan sapi minimal usia 2 tahun. Hewan ini juga harus disembelih sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu dipotong setelah salat Idul Adha.

Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah kepada para sahabat pada hari Idul Adha setelah mengerjakan shalat Idul Adha. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَنَسَكَ نُسُكَنَا فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ ، وَمَنْ نَسَكَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ قَبْلَ الصَّلاَةِ ، وَلاَ نُسُكَ لَهُ

“Siapa yang shalat seperti shalat kami dan menyembelih kurban seperti kurban kami, maka ia telah mendapatkan pahala kurban. Barangsiapa yang berkurban sebelum shalat Idul Adha, maka itu hanyalah sembelihan yang ada sebelum shalat dan tidak teranggap sebagai kurban.”

Abu Burdah yang merupakan paman dari Al Bara’ bin ‘Azib dari jalur ibunya berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، فَإِنِّى نَسَكْتُ شَاتِى قَبْلَ الصَّلاَةِ ، وَعَرَفْتُ أَنَّ الْيَوْمَ يَوْمُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ ، وَأَحْبَبْتُ أَنْ تَكُونَ شَاتِى أَوَّلَ مَا يُذْبَحُ فِى بَيْتِى ، فَذَبَحْتُ شَاتِى وَتَغَدَّيْتُ قَبْلَ أَنْ آتِىَ الصَّلاَةَ

“Wahai Rasulullah, aku telah menyembelih kambingku sebelum shalat Idul Adha. Aku tahu bahwa hari itu adalah hari untuk makan dan minum. Aku senang jika kambingku adalah binatang yang pertama kali disembelih di rumahku. Oleh karena itu, aku menyembelihnya dan aku sarapan dengannya sebelum aku shalat Idul Adha.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata:

شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ

“Kambingmu hanyalah kambing biasa (yang dimakan dagingnya, bukan kambing kurban).” (HR. Bukhari no. 955)

Itulah hikmah qurban yang akan Anda dapatkan saat ikhlas dan ridho menyisihkan sebagian harta untuk berkurban. Semoga bermanfaat!

Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang