Manfaat Aqiqah dalam Islam
Pada dasarnya, aqiqah dilakukan untuk menyatakan rasa syukur atas kelahiran bayi. Namun, terdapat berbagai tujuan aqiqah dilaksanakan oleh seorang muslim yang berkaitan dengan ajaran dalam agama Islam. Berikut ini beberapa manfaat aqiqah dalam islam :
1. Menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAWTujuan aqiqah yang utama ini adalah menjalankan sunnah rasul. Dengan menjalankan sunnah, seorang muslim juga membuktikan cintanya kepada Nabi Muhammad dan Islam. Adapun menjalankan sunnah juga akan memberikan pahala kepada orang yang melaksanakannya.
2. Melindungi Anak Dari Gangguan SetanJadi, ketika aqiqah telah ditunaikan, anak diharapkan lebih terlindung dari gangguan syaitan. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
3. Tebusan Bagi AnakKemudian, tujuan seseorang melaksanakan aqiqah adalah untuk menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak dan mendoakannya. Seperti sebelumnya, aqiqah dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. Kemudian, acara aqiqah biasanya akan disertai pembacaan doa-doa untuk bayi. Pada umumnya, bayi akan didoakan agar mendapat keuntungan yang tiada terhitung jumlahnya.
8. Menghilangkan Kotoran dan PenyakitSelain itu, menghilangkan kotoran penyakit merupakan tujuan sekaligus manfaat aqiqah lainnya. Pasalnya, selain menyembelih hewan, aqiqah juga disertai dengan kegiatan mencukur rambut bayi. Adapun hal ini dilakukan dengan niat untuk menghilangkan kotoran dan penyakit.
9. Meningkatkan IbadahSalah satu tujuan aqiqah untuk orang tua adalah meningkatkan ibadahnya. Pada umumnya, acara aqiqah akan disertai pembacaan Al-Qur’an, tahlil, doa-doa, dan lain-lain. Jadi, pelaksana aqiqah juga akan meningkatkan ibadah serta rasa cinta kepada Allah SWT.
10. Memberi Syafaat Kepada Orang TuaLalu, salah satu tujuan seseorang melaksanakan aqiqah adalah untuk memberi syafaat kepada orang tua yang melakukannya. Pasalnya, aqiqah merupakan tebusan anak untuk memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya kelak di hari kiamat.
Adapun hal ini disebutkan dalam hadist riwayat Imam Ahmad. Dalam hadist tersebut, ia mengatakan, ” Dia tergadai dari memberi syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya). “