11 Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Salah satu malam yang sangat istimewa, yang tidak sembarang orang dapat menjumpainya adalah malam Lailatul Qadar. Karena keistimewaannya, seorang hamba rela berlomba dan bersusah payah berharap bisa berjumpa dengan malam tersebut.
Kebanyakan orang saking berharapnya menjumpai malam Lailatul Qadar, mereka sampai berburu ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Dalam sebuah riwayat dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah SAW bersabda :
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Artinya : Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot. (HR Muslim)
Ada pula hadits lain dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda :
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
” Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan. ” (HR. Ath Thoyalisi)
Malam Lailatul Qadar terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Beberapa ulama mengungkap malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-21, 23. Umat muslim dapat mencarinya pada akhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. Namun, Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho, berpendapat malam Lailatul Qadar sebenarnya disembunyikan waktunya agar umat terus bersemangat mencari di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, setiap tahunnya.
Meskipun begitu, Rasulullah SAW memberikan petunjuk melalui hadits, beberapa tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Berikut tanda malam Lailatur Qadar, dikutip dari penjelasan Ustadz Abu Abdillah Arief Budiman pada laman Almanhaj dan Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam Rumaysho dan dari beberapa sumber.
Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Tanda – Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Menukil buku Strategi Jitu Memperoleh Lailatul Qadar oleh Candra Nila Murti Dewojati dan dari berbagai sumber, menegaskan bahwa malam Lailatul Qadar itu susah digali secara fisik karena gaib dan bersifat rahasia. Dari berbagai pendapat, berikut rangkuman tanda-tanda malam Lailatul Qadar :
1. Banyak Malaikat Turun Ke Bumi
Banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam tersebut hingga waktu Subuh dan dipimpin oleh malaikat Jibril. Hal ini adalah peristiwa gaib yang tidak bisa ditangkap oleh manusia biasa pada umumnya. Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya dan mengaminkan setiap doa-doa yang dipanjatkan pada malam itu. Malaikat akan turun dengan membawa kedamaian kepada manusia yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
2. Langit Tampak Cerah
Malam itu langit tampak cerah tidak berawan. Suasana terlihat terang benderang, seolah-olah bulan menyinari bintang-bintang. Angin bertiup tenang, dan suhu udara tidak panas atau tidak dingin.
3. Matahari Terbit Lebih Cerah
Pada hari sesaat setelah malam Lailatul Qadar, setan tidak kuasa menemani terbitnya matahari. Oleh karena itu, matahari akan terbit dalam keadaan jernih tanpa sinar. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
4. Mimpi Baik
Adapula yang menyatakan didatangi Lailatul Qadar dalam mimpinya, seperti ungkapan Rasulullah kepada para sahabat. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpi, sebagaimana yang dialami oleh beberapa sahabat.
5. Terjadi Pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
Malam Lailatul Qadar terjadi di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
” Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. ” (HR Bukhari dan Muslim).
6. Terjadi Pada Malam Ganjil
Malam Lailatul Qadar lebih mungkin jatuh pada malam ganjil, maka malam yang harus dicari adalah malam ke-21, 23, 25, 27 dan 29. Rasulullah pernah bersabda :
لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى لِسَابِعَةٍ تَبْقَى لِخَامِسَةٍ تَبْقَى لِثَالِثَةٍ تَبْقَى
” Bisa jadi Lailatul Qadar ada pada sembilan hari yang tersisa. Bisa jadi ada pada tujuh hari yang tersisa. Bisa jadi pula pada lima hari yang tersisa. Bisa juga pada tiga hari yang tersisa ” (HR. Bukhari).
7. Suasana Malam Tenang
Pada malam itu, udara dan angin sekitar terasa tenang. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan kenikmatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain. Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ, تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتُهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ.
Artinya : ” Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadr : ” Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik). “
Juga hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu, ia berkata :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنِّيْ كُنْتُ أُرِيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, ثُمَّ نُسِّيْتُهِا, وَهِيَ فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ لَيْلَتِهَا, وَهِيَ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ بَلْجَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ.
Artinya : ” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya aku pernah diperlihatkan (bermimpi) Lailatul Qadr. Kemudian aku dibuat lupa, dan malam itu pada sepuluh malam terakhir. Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin. “
8. Malam Begitu Cerah
Dikatakan bahwa manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya, sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat. Turut diceritakan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat langit yang begitu cerah.
Dalam hadits Ubadah bin Ash Shamit Radhiyallahu anhu, ia berkata :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.
Artinya : ” Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ” Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ” Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu. “
9. Udara Tidak Terlalu Panas Atau Dingin
Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya : ” Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan. “
10. Bulan Nampak Separuh Bulat
Salah satu ciri alam pada malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah kemunculan bulan yang hanya terlihat separuh bulatan. Sebagaimana dalam hadits :
” Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, ‘ Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, ‘ Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan. ‘” (HR. Muslim).
11. Matahari Cenderung Berwarna Putih
Ruhyat Ahmad dalam buku Panduan Ramadhan : Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA :
هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya : ” Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. ” (HR Muslim no. 762)
Demikianlah penjelasan mengenai tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Karena tanda-tandanya belum tentu dapat dirasakan, alangkah lebih sempurna jika kita mengisi 10 malam terakhir Ramadhan dengan beribadah dan berharap bertemu dengan malam Lailatul Qadar.
Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah Di Jakarta Selatan, Bagi anda yang ingin aqiqah bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.