Tips Sehat Hamil di Usia Tua

Tips Sehat Hamil di Usia Tua

Hamil di usia 35 tahun dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti preeklamsia, diabetes gestasional, kelainan kromosom, keguguran, atau lahir mati. Namun banyak orang di usia tersebut yang tetap dapat melahirkan bayi yang sehat dengan kondisi ibu yang sehat pula. 

Usia hanyalah salah satu faktor yang menentukan kehamilan yang sehat. Namun, masih ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan kehamilan dan menurunkan risikonya. Jika kehamilan dianggap berisiko, dokter tentu akan terus memantau kondisi ibu dan janin. 

Sementara itu, kabar baik datang dari sebuah penelitian pada 2021 yang terbit di JAMA Health Forum, bahwa calon orang tua yang berusia 35 tahun mengalami perawatan prenatal dan hasil kehamilan yang lebih baik secara keseluruhan dibandingkan wanita yang hamil di usia lebih muda. Hal tersebut mungkin karena sebagian ibu yang lebih tua menerima lebih banyak perhatian selama kehamilan.

Meskipun banyak risiko yang mungkin dialami, ibu tidak perlu cemas. Karena sebagian besar bumil di atas usia 35 tahun mampu melahirkan bayi yang sehat. Ibu dapat melakukan cara-cara berikut untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan sampai nanti setelah melahirkan:

1. Periksa kehamilan secara rutin

Mulai sejak masa-masa awal kehamilan, ibu dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan, untuk mendeteksi adanya kemungkinan kelainan pada bayi agar dapat segera ditangani. Penyakit diabetes gestasional dan preeklampsia juga dapat dideteksi lebih dini melalui pemeriksaan secara rutin.

2. Menjaga berat badan yang normal

bu hamil sebaiknya menjaga pertambahan berat badan agar tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak. Jika berat badan ibu hanya bertambah sangat sedikit, maka ibu dapat berisiko melahirkan bayi prematur. Sebaliknya, jika kenaikan berat badan ibu terlalu berlebihan, ibu berisiko mengalami diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi. 

Pertambahan berat badan yang dianjurkan untuk wanita dengan berat badan normal adalah sebesar 11-15 kg. Sedangkan untuk wanita dengan berat badan di atas rata-rata sebaiknya hanya bertambah sebanyak 6-11 kg.

3. Menjaga pola makan

Selama kehamilan, kebutuhan gizi ibu meningkat. Jika kebutuhan gizi saat hamil tidak terpenuhi dengan baik, ibu berisiko kekurangan vitamin dan mineral.  Maka dari itu, cara menjaga kehamilan saat usia ibu lebih dari 40 tahun adalah dengan makan makanan bergizi. 

Anda sebaiknya juga tidak asal menuruti ngidam, apalagi bila makanan yang Anda inginkan mengandung gula dan lemak tinggi, seperti kue, biskuit, es krim, atau cokelat. Alih-alih membuat tubuh Anda tidak sehat, konsumsi makanan manis justru bisa meningkatkan risiko prediabetes atau bahkan diabetes. 

4. Hentikan kebiasaan yang dapat membahayakan janin

Seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein. Ketiga kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, bayi mengalami kelainan mental dan fisik selama berada di kandungan, serta preeklamsia. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

5. Hindari zat yang meningkatkan risiko

Perlu diingat, zat-zat yang terkandung dalam alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang sangat dilarang selama kehamilan. Pastikan untuk berhenti merokok dan berhenti menggunakan alkohol saat merencanakan kehamilan. Sebab, zat yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan risiko:

  • Berat lahir rendah pada bayi. 
  • Bayi lahir prematur.
  • Cacat lahir.
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

6. Istirahat yang cukup

Beberapa orang yang bilang bahwa bedrest saat hamil itu penting supaya ibu tidak kecapekan. Padahal, anggapan ini kurang tepat. Pasalnya, ibu hamil adalah orang yang sehat, bukan sakit. Itulah sebabnya, ibu hamil sebaiknya tidak bedrest tanpa alasan medis tertentu.

Berapa pun usia ibu hamil, tetaplah beraktivitas normal seperti biasa. Ini salah satu cara menjaga kehamilan saat usia ibu lebih dari 40 tahun.  Justru kalau tidak beraktivitas, tubuh ibu hamil jadi mudah lemas. Ini bisa memicu berbagai penyakit yang dapat membahayakan kehamilan.

Ibu hamil yang malas gerak justru rentan terkena obesitas dan hipertensi. Hal yang terpenting yakni selalu pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh tetap sehat.

7. Olahraga yang rutin

Ibu hamil boleh melakukan olahraga rutin, tetapi perhatikan lagi jenis olahraga yang dilakukan. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.

Apabila Anda sudah terbiasa rutin olahraga sebelum hamil, Anda boleh meneruskan olahraga tersebut, apa pun itu.  Namun, bila Anda belum terbiasa, pilihlah olahraga intensitas ringan yang lebih aman untuk ibu hamil.

Sekarang ini sudah ada beragam pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil, mulai dari senam salsa, zumba, yoga, ataupun pilates. Tentunya, hindari olahraga angkat beban, treadmill, atau olahraga berat lain yang berisiko untuk kehamilan. Usahakan untuk olahraga dua kali seminggu, masing-masing selama 30 menit. Jika hal ini berat, Anda bisa membaginya menjadi empat kali seminggu, masing-masing selama 15 menit.

8. Konsumsi suplemen untuk ibu hamil

Saat masa kehamilan, konsumsi makanan bergizi untuk memenuhi asupan nutrisi tubuh. Konsumsi pula suplemen kehamilan dengan kandungan nutrisi penting seperti zat besi, asam folat, aneka vitamin dan mineral untuk memastikan asupan nutrisi tercukupi selama masa kehamilan. Zat besi dapat mencegah anemia saat hamil dan asam folat bermanfaat untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada janin.

9. Deteksi kelainan pada janin

Dengan mendeteksi kelainan kromosom pada janin sedini mungkin, berguna untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada janin sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Lakukan pemeriksaan rutin pada dokter yang meliputi USG, amniosentesis (pemeriksaan cairan ketuban) dan pemeriksaan darah janin melalui plasenta.

Bila sudah mengetahui apa saja yang akan menjadi risiko bila mengalami kehamilan di usia tua, bisa menjadi pertimbangan untuk kembali hamil pada usia tersebut. Di sisi lain, bagi wanita yang memang menginginkan kehamilan di atas usia 35, dengan mengetahui bagaimana risiko hamil di usia tua, sang calon ibu bisa mempersiapkan dengan matang kehamilan tersebut agar risiko terjadinya masalah kesehatan pada diri maupun pada janin bisa dikurangi.

10. Tetap aktif secara fisik

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meredakan ketidaknyamanan selama kehamilan. Selain itu, olahraga atau aktiv secara fisik juga dapat membantu meningkatkan energi dan kesehatan secara keseluruhan. Stamina dan kekuatan otot pun dapat meningkat untuk mempermudah persalinan. 

Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda Yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang