Amalan di Bulan Safar

Amalan di Bulan Safar

Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriyah setelah bulan Muharram. Di bulan Safar ini terdapat berbagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, penamaan bulan Safar tak terlepas dari keadaan orang Arab di zaman dulu. Safar yang memiliki arti sepi atau sunyi menggambarkan keadaan masyarakat Arab yang selalu sepi pada bulan Safar.

Setelah bulan Muharam di kalender Hijriyah, maka umat Islam memasuki bulan Safar. Menurut Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya, penamaan bulan Safar karena rumah-rumah bangsa Arab di zaman dahulu kondisinya sepi karena masyarakat (khususnya kaum lelaki) melakukan perang dan bepergian.

صَفَرْ: سُمِيَ بِذَلِكَ لِخُلُوِّ بُيُوْتِهِمْ مِنْهُمْ، حِيْنَ يَخْرُجُوْنَ لِلْقِتَالِ وَالْأَسْفَارِ

Artinya: “Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.” (Ibnu Katsir, Tafsîrubnu Katsîr, [Dârut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146).

Pada bulan Safar terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan untuk memperoleh keutamaan dan pahala.

1. Memperbanyak puasa sunah

Amalan yang bisa Sahabat lakukan di bulan Safar adalah memperbanyak puasa sunah. Sahabat bisa berpuasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa ayamul bidh pada tanggal 13, 14, serta 15 di bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

Puasa ini banyak keutamaannya. Selain menyehatkan badan, menjadikan puasa sebagai kebiasaan pun bisa membuat kita masuk surga melalui pintu khusus bernama Ar-Rayyan. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119.

2. Membaca Doa di Awal Bulan Safar

Salah satu yang sangat dianjurkan saat memasuki bulan Safar adalah membaca doa awal bulan. Berikut bacaan doa di awal bulan Safar:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihiwa shahbihii ajma’iin. A’uudzubillaahimin syarri haadzaz zamaani wa ahlihii wa a’uudzu bijalaalika wajalaali wajhika wakamaali jalaali qudsikaan tujiiranii wawaalidayya wa aulaadii wa ahlii wa ahibbaa-ii. Wama tuhiitu syafaqqahu qalbii min syarri haadzihis sanati waqini syarra maa qadhaita fiihaa washrif ‘annii syarra syahri shafara yaa kiriiman nazhari wakhtimlii fii haadzash syahri waddahri bissalaamati wal’aafiyati wassa’aadati lii wa liwaalidayya wa aulaadii wa li-ahlii wamaa tuhuthuhu shafaqqahu qalbi wa jamii’il muslimin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallam.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan waktu ini dan penduduknya, dan aku berlindung kepada keagungan-Mu, keagungan Dzat Mu, dan kesempurnaan keagungan kesucian-Mu, agar menjauhkan diriku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai, dan siapa saja yang dikasihi oleh hatiku, dari keburukan tahun ini, dan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan dalam tahun ini. Dan, jauhkanlah aku dari keburukan bulan Shafar, wahai Allah Yang Mulia pandangan rahmat-Nya. Dan, tutuplah bulan dan saat ini dengan keselamatan dan kebahagiaan kepadaku, kedua orang tuaku, anak-anakku, siapa saja dikasihi oleh hatiku, dan seluruh umat Islam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya.”

3. Melakukan Amalan Sepanjang Hari

Amalan ini dilakukan dengan niat untuk memohon kepada Allah SWT atas segala mara bahaya, azab, maupun siksa. Amalan ini dibaca setiap hari sepanjang bulan Shafar. Adapun tata caranya sebagai berikut:

a. Membaca Syahadat 3 Kali

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللَّهِ

Arab Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

b. Membaca Istighfar 300 kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
وَأتُوبُ إلَيْكَ.

Arab Latin: Astaghfirullaahal ‘azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaik.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.

c. Membaca Surat Al-Fiil 7 Kali

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ ۝١اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ ۝٢وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ ۝٣تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ۝٤فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍࣖ ۝٥

Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan, Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu, Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. al-Fiil [105]:1-5).

d. Membaca Ayat Kursi 7 Kali

اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَعُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Arab Latin: Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhithuuna bi syai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh. Wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan, Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”

4. Memperbanyak membantu orang yang kesusahan

Sahabat, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim, Allah Swt. akan melipat gandakan amal baik sebanyak 10 kebaikan, 700 kebaikan hingga angka kebaikan berlipat ganda lainnya yang hanya Allah Swt. yang mengetahuinya.

Jadi, mari maksimalkan kesempatan baik ini dengan banyak melakukan hal baik. Misalnya dengan membantu membiayai para penuntut ilmu yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dan tahukah Sahabat, ternyata ketika kita membantu membiayai seseorang dalam mencari ilmu, maka kita sejatinya tentang menunjukkan jalan kebaikan.

Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, Daud, dan At-Tirmidzi, Allah Swt. pun akan melapangkan rezeki kita dan kita pun akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. karena kita telah menolong orang-orang yang lemah. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-Laki

5. Memperbanyak berdoa

Doa adalah senjata umat muslim. Jadi, perbanyaklah berdoa. Bahkan, Allah Swt. pun menyukai hamba-Nya yang banyak berdoa. Jika enggan dan malas berdoa malah Allah Swt. tidka menyukainya karena bentuk kesombongan terhadap Allah Swt. yang Maha Pencipta.

6. Rutin Salat Sunnah

Amalan bulan Safar selanjutnya, yaitu perbanyak salat sunnah. Memperbanyak salat sunnah dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Dengan begitu, Sahabat bisa menjalani hari dengan tenang. Adapun salat sunnah yang dianjurkan, yaitu salat dhuha, salat tahajud, dan salat istikharah.

Shalat dhuha dilaksanakan pada saat fajar mulai muncul sampai sebelum shalat dhuhur. Sementara tahajjud dilakukan di sepertiga malam setelah tidur. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Perempuan

7. Memperbanyak salat berjemaah di masjid

Mereka yang salat secara berjemaah di masjid rupanya lebih utama dan banyak pahalanya dibanding salat seorang diri. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, orang yang salat berjemaah mendapat keutamaan 27 derajat dibanding salat sendirian.

Tak hanya itu, mereka pun termasuk orang-orang yang mendapatkan naungan/syafaat Allah Swt. ketika hari kiamat. Hal itu sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Itulah 7 amalan utama yang bisa Sahabat lakukan di bulan Safar ini. Semoga bisa memotivasi dan menginspirasi. Dan bagi Sahabat yang belum menunaikan Aqiqah, Sahabat pun bisa Aqiqah melalui Slamet Aqiqah dengan klik tautan berikut ini: Saya Siap Aqiqah Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda Yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119

WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang