Sahabat, demikianlah informasi mengenai adab dan sunnah menyembelih hewan qurban yang dapat dilakukan saat prosesi penyembelihan hewan qurban di hari raya Idul Adha. Semoga penyembelihan hewan kurban tahun ini dapat berjalan lancar dan aman dengan tetap mengedepankan kesejahteraan hewan.
Kami juga menyediakan jasa paket aqiqah di Jakarta Selatan, bagi anda yang ingin aqiqah dan kurban bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, sudah seharusnya kita menjalankan hidup sesuai dengan aturan dan panduan yang telah diberikan lewat Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Berbagai kegiatan yang dilakukan, hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya dan berharap keridaan-Nya semata. Termasuk saat melakukan penyembelihan hewan kurban di momen idul Adha seperti saat ini.
Setelah melakukan Salat Idul Adha, biasanya umat Islam akan melakukan penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan dilakukan pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Mereka yang mampu secara materi atau ekonomi dianjurkan untuk berkurban, baik itu sapi atau kambing. Ibadah kurban hendaknya dilakukan dengan hati yang lapang mengharap berkah Allah SWT. Diniatkan bukan sebagai ajang pamer harta namun sebagai momen untuk berbagi dengan mereka yang kurang mampu.
Saat melakukan penyembelihan hewan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Ini menyangkut dengan adab dan cara menyembelih hewan kurban yang benar. Karena dalam Islam apa yang dikerjakan memiliki tuntunan atau panduan agar tidak salah. Begitu juga dengan penyembelihan hewan kurban ada adab-adab atau tata cara yang perlu diikuti sebagaimana dijelaskan dalam kitab Almufashshal fi Ahkamil Udhiyah karya Dr. Hisamuddin.
Saat perayaan Hari Raya Idul Adha, memotong hewan kurban adalah salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Hewan yang dijadikan kurban biasanya terdiri dari kambing, unta, sapi dan kerbau. Namun perlu dipahami khususnya para jagal, memotong hewan kurban tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Terdapat juga adab yang wajib diperhatikan sebelum menyembelih hewan kurban. Adab ini diperlakukan untuk memuliakan hewan kurban yang akan dipotong, sebagaimana penjelasannya berikut ini yang sudah Slamet Aqiqah rangkum dari berbagai sumber.
Berikut Adab-Adab Menyembelih Hewan Qurban
1. Menghadap Kiblat
Baik hewan kurban maupun penyembelih dianjurkan untuk menghadap kiblat saat dilakukannya penyembelihan. Hal ini mengandung makna bahwa segala sesuatu yang baik sebaiknya menghadap kiblat. Karena kiblat merupakan petunjuk arah bagi umat muslim di dunia.
Nafi’ menyatakan :
ابن عمر رضي الله عنهما كان يكره أن يأكل ذبيحة لغير القبلة
” Bahwa Ibnu Umar tidak suka memakan sembelihan yang ketika disembelih tidak diarahkan kearah kiblat. “
2. Berniat
Membaca niat dengan ikhlas saat berkurban perlu dilafalkan. Agar shohibul kurban menyadari jika ibadah kurban yang ia lakukan ini semata-mata hanya berharap balasan dari Allah SWT dan bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Abu Thufail Amir bin Watsilah berkata : Aku berada di sisi Ali bin Abi Thalib, lalu datanglah seseorang menemuinya, orang itu bertanya : ‘Apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada merahasiakan sesuatu kepadamu?
Abu Thufail berkata : Mendengar ucapan tersebut, Ali marah dan berkata : Tidaklah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam merahasiakan sesuatu kepadaku yang beliau sembunyikan dari manusia kecuali beliau telah menceritakan padaku empat perkara : Orang itu berkata : Apa itu yang Amirul Mukminin ?’ Ali berkata : Beliau bersabda :
لَعَنَ اللهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا ، وَلَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الْأَرْضِ
Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah dan Allah melaknat orang yang memberi tempat bagi orang yang membuat bid’ah dan Allah melaknat orang yang merubah tanda-tanda di bumi[1]
Maka tidak boleh menyembelih untuk selain Allah berdasarkan hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang melarang dari semisal perbuatan tersebut. Adapun yang diperbuat oleh orang awam pada hari ini dengan menyembelih untuk para wali maka masuk dalam laknat yang disebutkan dalam hadits ini, karena sembelihan untuk wali adalah sembelihan untuk selain Allah.
3. Mengikat Hewan
Sudah jadi fitrah hewan untuk lari atau kabur. Karena itu hewan yang akan disembelih sebagai kurban sebaiknya diikat. Sehingga saat diakukan penyembelihan hewan tidak kabur atau melawan.
4. Membawa dan Menggiring Hewan Qurban Dengan Baik
Perlakukan hewan kurban dengan baik, termasuk saat menggiring ke tempat penyembelihan sebaiknya dituntun dan tidak dicambuk atau melakukan perbuatan yang menyakiti.
عن محمد بن سيرين أن عمر رضي الله عنه رأى رجلاً يجر شاة ليذبحها فضربه بالدرة وقال سقها لا أم لك إلى الموت سوقاً جميلاً
” Dari Muhammad bin Sirin mengatakan bahwa Umar Radhiyallahu anhu melihat seseorang menyeret kambing untuk disembelih lalu ia memukulnya dengan pecut, maka Umar berkata dengan mencelanya : Giring hewan ini kepada kematian dengan baik. “
5. Tajamkan Pisau
Agar hewan kurban tidak merasakan sakit saat disembelih maka pisau yang akan digunakan haruslah diasah hingga tajam terlebih dahulu. Supaya urat syaraf yang akan dipotong bisa terputus lebih mudah sehingga hewan kurban tidak lama merasakan sakit saat disembelih.
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Dua hal yang aku hafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau berkata.
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَ
” Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dalam qishah,-pent) maka berbuat ihsanlah dalam cara membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsanlah dalam cara menyembelih, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan sembelihannya. “
6. Jangan Menajamkan Pisau di Depan Hewan Qurban
Meski hewan tak memiliki akal, namun sebaiknya kita menjaga supaya hewan yang akan disembelih tidak merasa ketakutan. Yakni dengan tidak mengasah pisau di depan hewan kurban yang akan disembelih.
Dalam hal ini ada beberapa hadits di antaranya :
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قام رسول الله صلى الله عليه وسلم على رجل واضع رجله على صفحة شاة وهو يحد شفرته وهي تلحظ إليه ببصرها فقال : أفلا قبل أتريد أن تميتها
” Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengamati seorang lelaki yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya sedangkan kambing tersebut memandang kepadanya, maka beliau mengatakan: “Tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin benar-benar mematikannya. (dalam riwayat lain : Apakah engkau ingin mematikannya dengan beberapa kematian). “
7. Membaringkan Hewan Qurban
Dianjurkan untuk tidak menyembelih hewan kurban dalam posisi berdiri. Ini dikarenakan jika berdiri, bisa berakibat fatal seperti hewan kurban mengamuk dengan menendang atau kabur berlari.
Aisyah Radhiyallahu ‘anha menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk dibawakan kibas, lalu beliau mengambil kibas itu dan membaringkannya kemudian beliau Shallallahu alaihi wa sallam menyembelihnya.
Berkata Imam Nawawi dalam Syarhus Shahih Muslim (13/130) : Hadits ini menunjukkan sunnahnya membaringkan kambing ketika akan disembelih dan tidak boleh disembelih dalam keadaan kambing itu berdiri atau berlutut tetapi dalam keadaan berbaring karena lebih mudah bagi kambing tersebut dan hadits-hadits yang ada menuntunkan demikian juga kesepakatan kaum muslimin. Ulama sepakat dan juga amalan kaum muslimin bahwa hewan yang akan disembelih dibaringkan pada sisi kirinya karena cara ini lebih mudah bagi orang yang menyembelih dalam mengambil pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan dengan tangan kiri.
Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
8. Sebaiknya Menyembelih Sendiri
Jika menyembelih sendiri bisa dikatakan lebih afdol karena disembelih oleh orang yang berqurban, tetapi jika tidak bisa menyembelih sendiri maka bisa meminta bantuan orang lain yang lebih paham untuk menyembelih hewan qurban
9. Membaca Bismillah dan Takbir
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْد
artinya : ” Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang ” dan “Allah maha besar. “
Berdasarkan firman Allah Ta’ala :
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۗ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ
“ Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaithan itu mewahyukan kepada wali-walinya (kawan-kawannya) untuk membantah kalian ”. [Al-An’am/6 : 121]
عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ, أَقْرَنَيْنِ, وَيُسَمِّي, وَيُكَبِّرُ
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata : “ Rasulullah menyembelih hewan kurban dengan dua domba jantan. Beliau mengucap bismillah dan bertakbir. “
وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ, وَيَقُولُ: – بِسْمِ اَللَّهِ. وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Dan dalam riwayat Muslim : Beliau mengatakan Bismillah wallahu Akbar.
Siapa yang lupa untuk mengucap basmalah maka tidak apa-apa. Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma pernah ditanya tentang orang yang lupa bertasmiyah (membaca basmalah) maka beliau menjawab : ” Tidak apa-apa ”
10. Membaca Do’a dan Sholawat
Setelah selesai membaca doa dan takbir yang dikumandangkan :
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya : ya Tuhanku ini hewan adalah nikmat dari-Mu dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu, karenanya hai Tuhanku yang Maha Pemurah terimalah taqarubb ku.
Taqarrub sendiri memiliki arti : sejauh mana hati mampu merasakan kedekatan dengan Allah SWT
Melalui adab dan tata cara menyembelih hewan dalam agama Islam, kita menghormati perintah Allah SWT dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam melakukan penyembelihan, penting untuk mengingat bahwa kita bertanggung jawab terhadap ciptaan Allah dan harus menjaga kesejahteraan hewan.
Dengan melaksanakan proses penyembelihan dengan adab dan tata cara yang benar, kita dapat mendapatkan keberkahan dalam amal ibadah kita dan menjaga hubungan harmonis antara manusia, hewan, dan Tuhan.