Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriyah yang memiliki berbagai makna penting dalam sejarah Islam. Meskipun tidak sepopuler bulan-bulan seperti Ramadhan atau Muharram, bulan ini tetap memiliki signifikansi tersendiri, baik dalam konteks sejarah perjuangan umat Islam maupun dalam amalan ibadah. Dalam bulan Safar, umat Islam diajak untuk merenung dan memperbaiki diri, sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan sesama.
Pengertian Bulan Safar Dalam Islam
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah (kalender Islam), yang datang setelah bulan Muharram dan sebelum bulan Rabi’ul Awal. Safar memiliki makna yang beragam dalam tradisi Islam, meskipun dalam Al-Qur’an dan hadits, bulan ini tidak disebutkan secara khusus dengan penekanan tertentu.
Secara linguistik, kata Safar berasal dari bahasa Arab yang berarti “kosong” atau “berpindah”. Ada pendapat yang mengaitkan nama Safar dengan kebiasaan masyarakat Arab jahiliyah yang melakukan perjalanan jauh di bulan ini, sehingga bulan ini disebut dengan nama Safar yang berarti “bulan yang penuh dengan perjalanan.”
Dalam pandangan Islam, bulan Safar tidak memiliki keistimewaan atau status yang lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. Namun, ada beberapa kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat, seperti anggapan bahwa bulan Safar membawa malapetaka atau kesialan. Akan tetapi, anggapan ini tidak didasarkan pada ajaran Islam, dan Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar umat Islam tidak percaya pada takhayul atau mitos semacam itu.
Secara umum, bulan Safar merupakan bagian dari tahun Hijriyah yang penuh dengan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Seletan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119.
Keistimewaan Bulan Safar Dalam Islam
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah yang memiliki beberapa keistimewaan dalam Islam. Meskipun tidak memiliki keutamaan yang sangat khusus seperti bulan Ramadan atau Dzulhijjah, bulan Safar tetap memiliki makna penting dalam konteks sejarah dan ajaran Islam.
Berikut beberapa poin terkait keistimewaan bulan Safar dalam Islam :
1. Bulan yang Dikenal Dengan Perjalanan Nabi
Pada bulan Safar, Nabi Muhammad SAW melakukan banyak perjalanan, termasuk beberapa ekspedisi perang dan dakwah. Salah satunya adalah Perang Safar yang terjadi pada masa awal Islam.
2. Tidak Ada Keutamaan Khusus yang Dihadapkan Secara Langsung oleh Nabi
Tidak ada hadist sahih yang secara khusus menyebutkan bahwa bulan Safar memiliki keistimewaan tertentu. Namun, sebagian orang mengaitkannya dengan hal-hal tertentu seperti malapetaka atau kesulitan. Namun, pandangan ini tidak berasal dari ajaran yang sahih dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada takhayul atau anggapan buruk tentang bulan Safar (seperti penyakit atau bencana) yang dapat dipercaya.
3. Bulan yang Menyambut Tahun Baru Hijriyah
Bulan Safar menjadi bagian dari awal tahun dalam kalender Hijriyah, yang dimulai dengan bulan Muharram. Ini merupakan waktu bagi umat Islam untuk merenung dan merencanakan perubahan serta perbaikan dalam hidup.
4. Keterkaitan dengan Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam
Selain peristiwa perang dan dakwah Nabi Muhammad SAW, bulan Safar juga terkait dengan beberapa peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Misalnya, beberapa insiden yang berkaitan dengan perjalanan dakwah dan perubahan sosial yang dialami umat Islam.
5. Tidak Ada Amalan Khusus yang Disyariatkan
Tidak ada amalan khusus yang disyariatkan atau diwajibkan pada bulan Safar. Sebagian masyarakat mungkin menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh musibah atau kesulitan, tetapi Islam mengajarkan untuk tidak percaya pada takhayul semacam itu. Semua bulan adalah waktu yang baik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Pada dasarnya, bulan Safar, seperti bulan-bulan lainnya, adalah kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki diri, dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama tanpa terpengaruh oleh anggapan-anggapan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Keutamaan Bulan Safar Dalam Islam
Bulan Safar dalam Islam tidak memiliki keutamaan khusus yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau hadist sahih. Banyak orang yang menganggap bulan Safar memiliki keberuntungan atau musibah tertentu, tetapi hal ini bukan bagian dari ajaran Islam yang sahih. Rasulullah SAW pernah bersabda :
” Tidak ada penyakit yang disebabkan oleh bulan atau hari tertentu. Tidak ada keberuntungan atau nasib buruk yang datang karena bulan Safar atau bulan lainnya. Semua itu adalah takhayul yang tidak berdasar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, ada beberapa hal yang perlu dicatat mengenai bulan Safar :
1. Tidak Ada Anggapan Buruk tentang Bulan Safar
Meskipun dalam masyarakat ada keyakinan bahwa bulan Safar membawa musibah atau kesialan, hal ini adalah tahayul dan bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk percaya pada takhayul seperti ini.
2. Bulan untuk Beribadah dan Beramal Shalih
Seperti bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriyah, bulan Safar adalah waktu yang baik untuk meningkatkan ibadah kepada Allah, berdoa, dan melakukan amal shalih. Islam mengajarkan bahwa setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah, tanpa membedakan bulan atau hari tertentu.
3. Tidak Ada Amalan Khusus
Tidak ada amalan khusus yang disyariatkan hanya pada bulan Safar. Umat Islam dianjurkan untuk terus melakukan ibadah sepanjang tahun, termasuk dalam bulan Safar, seperti shalat, puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.
4. Sejarah dan Perjalanan Nabi
Meskipun tidak ada keutamaan yang disebutkan secara spesifik dalam ajaran Islam, bulan Safar adalah bagian dari sejarah perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Beberapa peristiwa besar dalam sejarah Islam, seperti beberapa peperangan dan ekspedisi, terjadi pada bulan ini.
Kesimpulannya, bulan Safar dalam Islam tidak memiliki keutamaan khusus yang berbeda dari bulan lainnya. Umat Islam dianjurkan untuk menjadikan setiap bulan, termasuk Safar, sebagai kesempatan untuk beribadah, memperbaiki diri, dan menghindari takhayul atau keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Baca Juga Paket Aqiqah Laki laki dan Paket Aqiqah Perempuan.
Amalan – Amalan Dalam Bulan Safar
Bulan Safar, meskipun tidak memiliki keutamaan khusus dalam Islam, tetap merupakan waktu yang baik untuk beribadah dan melakukan amalan yang dianjurkan dalam agama. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan pada bulan Safar (dan bulan-bulan lainnya) :
1. Memperbanyak Istighfar (Memohon Ampunan)
- Memohon ampunan kepada Allah adalah amalan yang dianjurkan setiap saat, terutama ketika kita merasa membutuhkan pembersihan hati dan dosa. Dalam hadist disebutkan :
- ” Barang siapa yang banyak beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesulitan dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad)
2. Sholat Sunnah
Mengamalkan shalat sunnah seperti Shalat Dhuha, Shalat Tahajud, atau Shalat Rawatib (shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat wajib) adalah cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda : ” Sesungguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari)
3. Bacaan Al-Qur’an
Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Menyisihkan waktu untuk membaca Al-Qur’an setiap hari adalah salah satu cara yang baik untuk memperbanyak amal kebaikan di bulan Safar.
Rasulullah SAW bersabda : ” Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
4. Berpuasa Sunnah
Selain puasa wajib di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah pada hari-hari tertentu, seperti Puasa Senin-Kamis atau Puasa Daud (puasa sehari puasa, sehari berbuka).
Rasulullah SAW bersabda : ” Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud.” (HR. Bukhari)
5. Sedekah
Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan adalah amal yang sangat besar pahalanya. Tidak harus dalam bentuk uang, sedekah bisa berupa memberi makanan, membantu orang lain, atau berbagi ilmu.
Rasulullah SAW bersabda : ” Sedekah itu tidak mengurangi harta.” (HR. Muslim)
6. Berdo’a Dan Memohon Kebaikan
Berdoa kepada Allah adalah cara lain untuk memperbanyak amalan pada bulan Safar. Doa bisa dipanjatkan untuk kebaikan diri, keluarga, dan umat Islam secara keseluruhan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan banyak doa untuk berbagai keadaan.
7. Memperbaiki Hubungan Sosial
Bulan Safar juga bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan sesama umat Islam. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menjaga hubungan silaturahim, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Menghindari Takhayul Dan Kepercayaan Yang Tidak Berdasar
Dalam masyarakat, sering kali ada anggapan buruk terkait bulan Safar, seperti bulan penuh musibah atau keberuntungan. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menghindari takhayul dan percaya bahwa segala yang terjadi adalah takdir Allah yang perlu diterima dengan sabar dan tawakal.
9. Menjaga Hati Dan Perilaku
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah menjaga hati agar tetap ikhlas, sabar, dan tawakal. Perilaku baik, seperti menghindari iri hati, hasad, atau kebencian, sangat dianjurkan di bulan Safar.
10. Mengingat Dan Meneladani Nabi Muhammad SAW
Merenungkan dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW juga merupakan amalan yang bisa dilakukan di bulan Safar. Membaca sirah Nabi dan mempraktikkan akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari adalah cara untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Kesimpulan
Bulan Safar tidak memiliki amalan khusus yang disyariatkan, tetapi ini tetap merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, memperbaiki diri, dan melakukan amalan-amalan yang baik, seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Setiap bulan adalah waktu yang baik untuk memperbaiki diri, tanpa terpengaruh oleh mitos atau anggapan negatif yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Kesimpulan Akhir Dari Bulan Safar Dalam Islam
Kesimpulan dari bulan Safar dalam Islam adalah bahwa bulan ini, meskipun tidak memiliki keutamaan khusus yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau hadis sahih, tetap merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan. Tidak ada anggapan buruk atau takhayul yang patut dipercaya mengenai bulan Safar, karena Islam melarang kepercayaan semacam itu.
Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk :
1. Beribadah dengan memperbanyak doa, istighfar, shalat sunnah, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur’an.
2. Menjaga hubungan baik dengan sesama, berbuat kebaikan, dan sedekah.
3. Menghindari takhayul dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
4. Menggunakan setiap bulan, termasuk Safar, sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
Secara keseluruhan, bulan Safar adalah kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan hidup sesuai dengan ajaran Islam, tanpa terpengaruh oleh mitos atau anggapan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Bulan Safar dalam Islam tidak memiliki keutamaan khusus yang disyariatkan, namun tetap menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri. Yang terpenting adalah menjauhkan diri dari takhayul dan keyakinan yang tidak berdasar, serta memanfaatkan setiap waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan-amalan yang baik.
Dengan demikian, bulan Safar, seperti bulan-bulan lainnya, adalah waktu yang penuh potensi untuk meraih kebaikan dan keberkahan di dunia dan akhirat. Kami Juga Menyediakan Jasa Paket Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi Anda Yang Ingin Aqiqah Bisa Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119.