“Ketika Si Kecil telah menginjak 6 bulan, sudah saatnya ia dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Ada beberapa hal yang patut diperhatikan, seperti porsi makannya, cara pembuatan MPASI, serta pantangan makanan untuk Si Kecil.”
Melewati usia enam bulan, Si Kecil disarankan untuk menambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Oleh karena itu, Bunda perlu lebih kreatif memikirkan cara bagaimana supaya anak mau makan. Di momen perkenalan MPASI pertama inilah, Si Kecil akan menemukan menu kesukaannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengenalkan Si Kecil pada MPASI pertama.
Seperti yang diketahui makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan bayi. Saat si Kecil mulai tumbuh dan membutuhkan energi tambahan selain dari ASI, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan MPASI dengan benar. MPASI bisa dimulai dan diperkenalkan ketika bayi menginjak usia 6 bulan yang membutuhkan energi tambahan dari MPASI.
Makanan pendamping asi (MPASI) akan diberikan setelah bayi mencapai usia 6 bulan. Ini karena, kebutuhan gizi bayi meningkat sehingga diperlukan asupan selain ASI. Selain itu, sistem pencernaan bayi seperti ginjal dan pankreas sudah berkembang dengan baik. Sehingga, bayi sudah mampu mengolah, mencerna dan mencerna berbagai nutrisi makanan yang ia konsumsi.
Menginjak usia 6 bulan, sistem persarafan dan oromotor bayi juga kian berkembang dari mulai hanya bisa mengisap menjadi menggigit. Kemampuan mengontrol lidah bayi juga mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya gigi-geligi. Kemampuan mengunyah yang semakin baik juga membuat bayi tidak mudah tersedak. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Seletan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081-878-9119
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memberi MPASI
Sebaiknya, ibu tidak memberikan makanan padat lain selain ASI sebelum bayi berusia 6 bulan untuk menghidari risiko bayi tersedak dan alergi. Baru setelah berusia 6 bulan, ibu boleh memberikan makanan pendamping ASI. Adapun, ciri-ciri umum yang menandakan bayi sudah siap menerima makanan padat adalah
- Bayi sudah bisa duduk sendiri dan bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak tanpa dibantu.
- Cobalah memberi makanan padat kepada Si Kecil. Perhatikan, jika bayi mengeluarkan kembali makanan tersebut keluar dari mulutnya, artinya ia belum bisa menelan dengan baik. Tapi jika ia berhasil menelannya, itu berarti bayi dapat mulai diberikan MPASI.
- Bayi mulai tertarik dengan makanan yang ibu makan.
- Si Kecil sudah bisa mengambil makanan sendiri dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal itu berarti sudah ada koordinasi yang baik antara mata, tangan, dan keinginannya.
Mengenalkan makanan atau minuman lain selain ASI saat usia 6 bulan amat penting bagi bayi agar sistem pencernaannya dapat berkembang lebih matang. Sistem pencernaan bayi usia 6 bulan sudah hampir sempurna dan dapat menerima makanan baru selain ASI. Nutrisi yang diperlukan bayi pun bertambah, sehingga hanya asupan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, tubuh bayi pada usia tersebut juga sudah menghasilkan beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase dan sebagainya. Memberikan MPASI juga dapat melatih gigi si kecil agar lebih kuat dan bisa beradaptasi dengan makanan padat.
Berbagai Tips Seputar MPASI yang Perlu Ibu Ketahui
Walaupun MPASI sama seperti makanan orang dewasa pada umumnya, namun pemberiannya tetap harus dilakukan dengan cara yang berbeda. Ikuti tips-tips berikut ketika ingin memberikan MPASI kepada Si Kecil:
1. Berikan MPASI dalam porsi sedikit
Pada tahap awal pengenalan MPASI, ibu bisa memberikan dalam jumlah yang sedikit dulu dengan tekstur agak encer, sekitar 2-3 sendok teh makanan dalam sehari, agar bayi terbiasa dengan teksturnya. Baru setelah itu, ibu bisa menambahkan porsinya secara bertahap seiring perkembangan bayi.
2. Kenalkan berbagai rasa MPASI
Ibu bisa mengenalkan bayi kepada jenis makanan yang berbeda setiap hari. Tapi untuk tahapan awal, beri makanan yang rasanya mirip seperti ASI, seperti bubur beras. Dan hindari memberi makanan yang dapat menyebabkan alergi, seperti telur, kacang, susu dan gandum.
3. Jangan membumbui MPASI berlebihan
Hindari menambahkan garam, gula, dan MSG pada MPASI. Bila memang perlu, tambahkan sedikit saja. Karena memberi penambah rasa terlalu dini, dapat berisiko mengganggu perkembangan anak dan membuatnya menginginkan kadar yang lebih tinggi saat ia dewasa nanti.
4. Ajarkan ketertiban
Bayi harus duduk saat makan agar makanan bisa turun dengan lancar. Dudukkan si kecil di kursi makan khusus bayi dan ajak ia untuk makan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Cara itu bisa medorong bayi untuk makan dengan tertib, karena ia akan memperhatikan orang-orang di sekelilingnya juga makan dengan tertib.
5. Tidak memaksa
Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya, karena bayi butuh waktu untuk dapat terbiasa mengonsumsi makanan padat. Ibu bisa mencoba lagi keesokan harinya.
6. Pantang memberikan madu dan susu sapi
Bayi di bawah satu tahun sebaiknya tidak diberikan susu sapi dan madu. Susu sapi belum cocok untuk kebutuhan nutrisi bayi dan malah akan meningkatkan risiko kekurangan zat besi. Sedangkan madu dapat memicu timbulnya botulisme. Baca Juga Paket Aqiqah Laki laki dan Paket Aqiqah Perempuan
Sebenarnya, pemberian susu sapi untuk MPASI hingga kini masih kontroversi. Beberapa dokter mengatakan untuk menghindarinya, sementara yang lain memperbolehkannya asal dimasak terlebih dahulu. Meski begitu, sebaiknya ibu lebih bijak memilih makanan yang sudah pasti aman untuk Si Kecil
7. Ketahui Kapan si Kecil Siap Makan MPASI Pertama
Perlu diketahui bahwa terlalu dini memberikan MPASI pertama dapat menimbulkan masalah pada pencernaan Si Kecil, begitu juga jika terlambat. Menurut jurnal Maternal & Child Nutrition tahun 2009, terlambat mengenal makanan padat dapat menyebabkan Si Kecil kesulitan mencerna dan memperlambat pertumbuhannya. Waktu terbaik memberikan MPASI pertama adalah saat genap berusia 6 bulan.
8. Awali dengan Makanan Bertekstur Lembut
Sebagai pengenalan, menu terbaik dan paling aman untuk MPASI pertama adalah makanan yang bertekstur lembut. Kenapa? Agar pencernaan Si Kecil lebih mudah mencerna dan tidak kaget menerima makanan tersebut.
9. Hindari Makanan yang Rentan Membuat si Kecil Tersedak
Sebaiknya Bunda tidak menyajikan makanan dengan potongan yang terlalu besar atau terlalu sulit untuk dikunyah seperti kacang-kacangan. Makanan seperti ini rentan membuat Si Kecil tersedak.
10. Perhatikan Kandungan Nutrisi
Dua tahun pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan otak dan tubuh. Oleh sebab itu, si Kecil membutuhkan Zat Besi dan Asam Lemak Omega 3 seperti DHA dan Vitamin D. Berikan Si Kecil menu MPASI pertama seperti daging atau sereal yang kaya Zat Besi, atau alpukat dan minyak zaitun yang mengandung sumber Lemak sehat.