sobat slamet aqiqah, Sudahkah kita beraqiqah atau diaqiqahkan? Bagi yang belum melaksanakannya, sebelum kita melakukan aqiqah ada baiknya kita mengetahui perbedaan aqiqah laki-laki dan perempuan sesuai syariat islam. Berikut ini Slamet Aqiqah akan mengulas tentang perbedaan aqiqah laki-laki dan perempuan sesuai dengan ajaran islam, supaya pada saat aqiqah kita dihitung sebagai umat yang menjalankan sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Aqiqah bagi anak laki-laki disunnahkan dua ekor kambing, sedang bagi anak perempuan disunnahkan satu ekor kambing. Hal ini didasarkan kepada riwayat Ummu Kurz al-Ka’biyyah ra yang bertanya kepada Rasulullah saw tentang aqiqah. Rasul pun menjelaskan bahwa untuk anak laki-laki dianjurkan dua ekor kambing yang sama, dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.
“Sunnah untuk disembelih (beraqiqah) dua ekor kambing yang sama bagi anak laki-laki dan satu ekor kambing bagi anak perempuan karena didasarkan kepada riwayat Ummu Kurz ra, ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang aqiqah, lantas Rasul pun menjawab, ‘Bagi anak laki-laki dua ekor kambing yang sama, dan bagi anak perempuan satu ekor kambing” (Lihat Abu Ishaq as-Sirazi., al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 1, h. 241)
“Aqiqah disyariatkan perwujudan riil rasa bahagia dengan kehadiran seoarang anak, sedangkan kebahagian dengan kehadiran seorang anak laki-laki itu lebih besar. Karenanya, aqiqah untuk anak laki-laki lebih banyak.” (al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, juz, 1, h. 241).
Lantas, bagaimana jika aqiqah baik untuk laki-laki maupun perempuan itu disamakan, satu ekor kambing untuk laki-laki begitu juga untuk anak perempuan? Lebih lanjut menurut Abu Ishaq as-Sirazi, hal ini tentunya diperbolehkan, karena Rasulullah SAW sendiri menurut riwayat Ibnu Abbas RA mengaqiqahi cucunya, yaitu Hasan ra dan Husain masing-masing satu kambing gibas.
“Jika masing-masing anak baik laki-laki maupun perempuan diaqiqahi dengan satu ekor kambing maka itu boleh karena ada riwayat dari Ibnu Abbas ra yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengaqiqahi Hasan ra dan Husain ra masing-masing satu kambing gibas (domba jantan)” (al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, juz, 1, h. 241).
Pada dasarnya disyariatkannya beraqiqah sebagai wujud rasa bahagia dengan kehadiran seorang anak. Sebagian ulama juga memperbolehkan aqiqah satu ekor kambing untuk anak laki-laki dengan didasarkan pada riwayat Ibnu Abbas ra yang telah dikemukakan. Baca Juga Jasa Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119.
Sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih, Muslim dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah setelah kelahiran putra putri mereka. Aqiqah sendiri memiliki hukum sunnah muakkadah dan ada pula ulama yang menegaskan wajib hukumnya beraqiqah bagi yang mampu. Aqiqah sendiri merupakan menyembelih kambing di hari ke-7 pasca kelahiran anak.
Lalu apa sajakah perbedaan antara aqiqah laki-laki dan perempuan?
Syarat Aqiqah Untuk Laki-laki Dan Perempuan
Sebelum membahas tentang perbedaan antara aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan, tak ada salahnya kita membahas tentang apa-apa saja yang menjadi syarat pelaksanaan aqiqah ini terlebih dahulu. Beberapa syarat pada saat melaksanakan aqiqah antara lain :
Disunnahkan memberikan nama serta mencukur rambut anak di hari ke-7 terhitung sejak hari keiahirannya.
Kambing yang disembelih untuk aqiqah anak laki-laki berjumlah 2 ekor, sementara aqiqah anak perempuan berjumlah 1 ekor.
Aqiqah ini utamanya dibebankan pada orang tua anak tersebut, namun jugaboleh dilakukan keluarga lainnya.
Aqiqah hukumnya pelaksanaannya yaitu sunnah muakkad.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang paling terlihat dalam pelaksanaan aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan terletak pada anjuran jumlah kambing yang disembelih.
Perbedaan jumlah kambing ini bisa ditelusuri dari sejarah aqiqah yang terkait bagaimana kedudukan anak perempuan di masa jahiliyyah.
Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.Mengapa Jumlah Kambing Sembelihan Dalam Aqiqah Bisa Berbeda?
Pada masa sebelum Islam, perempuan direndahkan martabatnya bahkan dianggap tidak berharga di tanah Arab. Kala itu, kelahiran anak perempuan bahkan dipandang sebagai sebuah aib dan membuat malu seluruh anggota keluarga.
Hal ini juga tertulis dalam Al-Quran surat An Nahl 58 yang artinya “Dan jika seorang dari mereka dikabari dengan (lahirnya) anak perempuan, hitam merahlah mukanya, kemudian dia sangat marah.”
Setelah masuknya Islam, perbuatan seperti ini kemudian berubah dimana perempuan diberikan kedudukan yang mulia sesuai kodratnya. Salah satu wujud dari penghargaan Islam kepada perempuan adalah aqiqah untuk kelahiran bayi perempuan.
Tak hanya untuk bayi laki-laki saja. sampai dengan saat ini, kelahiran anak perempuan tetap dianggap sebagai sebuah karunia dan amanat yang harus disyukuri sebagaimana seharusnya.
Hanya saja, pada masa tersebut tetap saja bayi laki-laki lebih diharapkan. Tanpa mengurangi rasa syukur, orang tua yang menerima bayi laki-laki dinilai lebih berbahagia.
Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa 2 ekor kambing dinilai sebagai ibadah aqiqah yang sepadan untuk kegembiraan yang lebih tersebut. Perlu diingat bahwa jumlah 2 ekor kambing untuk bayi laki-laki ini hanyalah sebatas anjuran dan tidak bermaksud untuk lebih memberatkan.
Aqiqah tetap menjadi perwujudan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak dalam keadaan yang baik. Agar rasa syukur tersebut terwujud dengan baik, maka disyariatkanlah ibadah aqiqah agar tidak ada perbuatan yang mengacu pada sifat berlebih-lebihan.
Rasa syukur diwujudkan dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing dan domba untuk kemudian diolah, disantap dan dibagikan kepada saudara, tetangga maupun golongan yang membutuhkan.
Terlepas dari itu, perbedaan jumlah hewan sembelihan ini berdasar pada riwayat Ummu Kurz Al-Ka’biyyah RA pada kitab Al-Muhadzzab karya Abu Ishaq As Sirazi terkait aqiqah.
Ia menanyakan tentang jumlah sembelihan untuk aqiqah tersebut kepada Rasulullah dan dijawab bahwa untuk bayi laki-laki 2 ekor kambing yang umurnya setara, sementara untuk bayi perempuan adalah 1 ekor saja.
Dalam kitab Al-Muhadzab juga dijelaskan bahwa “ Aqiqah disyaratkan sebagai perwujudan nyata rasa bahagia atas kehadiran anak, sedangkan kebahagian atas hadirnya anak laki-laki adalah lebih besar. Sehingga jumlah sembelihan akikahnya pun lebih banyak. ”
Inilah yang kemudian menjadi dasar pembeda jumlah kambing sembelihan. Namun patut diingat pula bahwa hal ini bukan berarti seseorang lantas kurang bersyukur atas kelahiran bayi perempuan, sebab nyatanya tetap dianjurkan melaksanakan aqiqah.
Dibalik itu semua, anjuran untuk aqiqah ini tidak boleh dianggap sebagai sebuah beban bagi para orang tua. Jumlah kambing sembelihan tersebut merupakan sebuah anjuran, dan bukanlah suatu kewajiban yang akan menggugurkan ibadah sunnah muakkad tersebut.
Apabila orang tua hanya mampu menyediakan seekor kambing untuk sembelihan akikah saja bagi bayi laki-laki, maka tidak apa-apa sama dengan jumlah sembelihan untuk bayi perempuan. Ibadah aqiqah tetaplah sah.
Dengan demikian, apabila orang tua menghendaki ibadah aqiqah yang sempurna adalah sesuai dengan apa yang diriwayatkan tersebut. Namun apabila ada keterbatasan tertentu, maka mengaqiqahkan anak, baik itu bayi laki-laki maupun perempuan dengan seekor kambing juga diperbolehkan.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang perbedaan antara aqiqah bayi perempuan dengan bayi laki-laki. Perbedaan jumlah kambing sembelihan tersebut dapat disimpulkan karena sejarah kehidupan masyarakat Arab pada masa lalu dan perasaan syukur yang lebih untuk kelahiran anak laki-laki.
Nah, Kami Juga Menyediakan Jasa Aqiqah di Jakarta Selatan, bagi anda yang ingin aqiqah bisa hubungi kami slamet aqiqah 081 878 9119.
Anak merupakan titipan yang harus dijaga dan menjadi amanah terbesar dari Allah SWT kepada setiap orang tua di dunia ini. Oleh karena merupakan titipan, tentunya terdapat beberapa kewajiban orang tua terhadap anak yang harus dipenuhi. Terkadang orang tua melupakan beberapa poin penting terkiat kewajibannya terhadap anak. Apabila kewajiban ini dijalankan dengan baik dan benar maka anak akan …
Berkurban adalah salah satu amalan ibadah yang paling utama dalam Islam. Ada banyak hadits yang menjelaskan tentang perintah dan keutamaan kurban. Kata kurban menurut etimologi berasal dari bahasa Arab ‘qariba – yaqrabu – qurban wa qurbanan wa qirbanan’ yang artinya dekat. Sehingga melaksanakan kurban dianggap sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya. Nah, …
Apa itu qurban? Qurban adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dilakukan oleh umat Islam. Qurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang dagingnya dibagikan baik untuk keluarga orang yang berkurban maupun kepada orang-orang yang membutuhkan. Hewan ternak yang dikurbankan berupa sapi, kambing, domba maupun unta. Tahukah anda ternyata ibadah qurban ini mempunyai sejarah yang cukup tua. …
Persiapan Senam Hamil Setiap gerakan dalam senam hamil biasanya mudah dilakukan, dan mampu meningkatkan kekuatan otot tubuh ibu dalam menghadapi persalinan. Selain itu, senam hamil juga bermanfaat untuk mengurangi nyeri punggung, menurunkan risiko diabetes, menjaga berat badan ideal selama hamil, melatih pernapasan, hingga mengurangi stres. Namun, sebelum menjalani senam hamil, ada beberapa hal yang perlu …
Parenting style atau pola asuh orang tua memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Pola asuh yang diterapkan dengan cara yang tepat tentunya akan memberi dampak baik bagi kepribadian anak, pun sebaliknya. Inilah mengapa setiap orang tua ataupun pasangan yang akan menikah perlu memahami berbagai konsep parenting style dan efeknya terhadap anak. Tanpa disadari, ternyata …