Tujuan & Penyebab Bed Rest Pada Ibu Hamil

Tujuan & Penyebab Bed Rest Pada Ibu Hamil

Pada dasarnya, kehamilan bukanlah penghalang untuk tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Kendati begitu, setiap ibu hamil tetap perlu memperhatikan kondisi tubuhnya dengan saksama. Pasalnya, terdapat beberapa kondisi saat kehamilan yang mewajibkan ibubed rest di rumah. Saat ini, hampir 1 dari setiap 5 wanita memiliki keadaan yang mengharuskan mereka melakukan bed rest atau tirah baring selama kehamilannya.
Namun, penelitian menemukan bahwa tirah baring tanpa indikasi tertentu bisa menimbulkan risiko. Sebut saja gumpalan darah, depresi dan kecemasan, serta berat badan bayi lahir rendah. Beberapa ibu hamil dalam kondisi tertentu mungkin butuh untuk bed rest. Pada saat bed rest, ibu hamil diharuskan untuk lebih banyak istirahat.
Sesuai dengan namanya, bed rest saat hamil artinya adalah istirahat di tempat tidur, rumah, atau rumah sakit, serta membatasi akitivitas yang biasa dilakukan selama beberapa waktu. Bed rest bukan berarti Anda harus menghabiskan waktu Anda di atas tempat tidur seharian. Anda masih bisa beraktivitas di dalam rumah, tapi bukan aktivitas yang berat. Baca Juga Jasa Paket Aqiqah di Tangerang Selatan – Hubungi Kami Slamet Aqiqah 081 878 9119. 
Rupanya, bagaimana bentuk bed rest untuk ibu hamil ini tergantung dari kondisi ibu hamil. Syarat utama bed rest saat hamil utamanya adalah harus dilakukan sesuai indikasi medisNamun, tidak menutup kemungkinan masalah pada ibu hamil atau indikasi medis ini justru tidak berhubungan dengan kehamilannya. Dokter tentu akan memberi tahu Anda hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest. Jadi, Anda tidak perlu khawatir.   Apa Tujuan Bed Rest Saat Hamil??
Bed rest saat hamil tentu dilakukan untuk tujuan tertentu dengan mempertimbangkan kondisi Anda dan janin dalam kandungan. Berikut tujuan dokter menyarankan bed restuntuk ibu hamil :
  • Memberikan kesempatan bagi tubuh untuk bekerja normal atau pulih kembali.
  • Mengurangi stres.
  • Menurunkan tekanan darah ( bagi ibu hamil dengan tekanan darah tinggi ).
  • Mencegah risiko kontraksi prematur.
  • Menghindari pendarahan maupun flek di trimester pertama kehamilan.
  • Menghindari risiko kelahiran prematur.
  • Meningkatkan aliran darah ibu ke plasenta.
  • Membantu meningkatkan berat badan janin dalam kandungan.
Apa Penyebab Ibu Hamil Harus Bed Rest??
Bunda tidak perlu sedih bila dianjurkan dokter untuk bed rest. Pasalnya, hal tersebut dilakukan bukan tanpa sebab. Dokter membuat keputusan ini guna menjaga kesehatan Anda dan calon bayi selama masa kehamilan. Beberapa kondisi ibu hamil yang mungkin perlu untuk bed rest, di antaranya sebagai berikut :
  • Preeklampsia, eklampsia, atau tekanan darah tinggi.
  • Berisiko melahirkan prematur.
  • Perubahan pada serviks (leher rahim), terutama jika Anda hamil anak kembar atau memiliki riwayat inkompetensi serviks.
  • Kehamilan kembar karena lebih berisiko.
  • Pertumbuhan dan perkembangan janin yang buruk.
  • Diabetes Gestasional
  • Perdarahan terutama di trimester pertama.
  • Komplikasi plasenta, seperti abrupsio plasenta, plasenta previa dan plasenta akreta.
PENJELASAN : 1. Preeklampsia Preeklampsia adalah kondisi ketika seorang wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi, protein dalam urine, dan pembengkakan di kaki dan tangannya. Ini biasanya terjadi pada akhir kehamilan, meskipun bisa datang lebih awal atau setelah melahirkan. Preeklampsia bisa menyebabkan eklampsia, suatu kondisi serius yang dapat berisiko bagi ibu dan bayi serta berujung kematian.
2. Perdarahan Vagina akibat kelainan letak Plasenta Adanya kelainan letak plasenta bisa menjadi penyebab ibu hamil harus bed rest. Salah satu kelainan letak plasenta yang paling sering terjadi adalah plasenta previa. Plasenta previa terjadi ketika plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi serviks, yang merupakan pembukaan rahim atau jalan lahir. Ibu hamil yang mengalami plasenta previa harus mendapatkan perawatan secara hati-hati, agar tidak menimbulkan komplikasi yang berat. 3. Memiliki resiko tinggi untuk melahirkan secara Prematur
Persalinan Prematur terjadi ketika tubuh ibu mengalami gejala untuk lahir terlalu dini dalam kehamilan. Berikut ini beberapa faktor risiko persalinan prematur :
  • Merokok
  • Sangat gemuk atau kurus sebelum hamil
  • Minum alkohol selama kehamilan
  • Memiliki tekanan darah tinggi, infeksi, diabetes, gangguan pembekuan darah, dan preeklampsia
  • Hamil dengan bayi yang memiliki cacat lahir tertentu
  • Sedang hamil dengan bayi tabung
  • Dan lainnya
Apabila seorang wanita memiliki risiko yang tinggi untuk melahirkan secara prematur, maka ia perlu menjalani bed rest saat hamil. Baca Juga Paket Aqiqah Anak Laki-laki dan Paket Aqiqah Anak Perempuan.
4. Kehamilan Kembar  Terkadang kehamilan normal pun membutuhkan bed rest. Misalnya, ketika ibu diketahui sedang hamil anak kembar. Bed rest terkadang dibutuhkan untuk mencegah munculnya komplikasi kehamilan. Namun, keputusan untuk melakukan bed rest atau tidak butuh pertimbangan dokter spesialis kandungan. Mengingat tidak semua ibu membutuhkan bed rest saat hamil kembar. 
5. Memiliki riwayat keguguran Jika ibu memiliki riwayat keguguran, maka jangan lupa untuk rutin berkonsultasi dengan dokter. Itu karena seseorang yang pernah keguguran sebelumnya, memiliki risiko keguguran yang lebih besar di masa depan. Oleh sebab itu, penting untuk terus berkonsultasi kepada dokter untuk mencegah hal itu terjadi. Tak jarang, dokter akan menyarankan untuk melakukan bed rest selama beberapa saat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan – terutama pada kehamilan trimester pertama. 6. Adanya Komplikasi Plasenta 
Beberapa jenis masalah plasenta dapat terjadi pada kehamilan, seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir), plasenta abrasi (plasenta terlepas), dan plasenta akreta (plasenta menempel terlalu dalam di rahim). Masalah-masalah tersebut memiliki risiko terjadinya perdarahan jika dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, ibu akan diminta untuk melakukan bed rest untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat muncul, seperti perdarahan dan kematian janin dalam rahim. Bed rest dilakukan agar ibu dapat beristirahat cukup. Apalagi jika kondisi ibu sangat mengkhawatirkan, ibu harus berbaring di tempat tidur dan tidak disarankan bergerak kecuali ke kamar mandi. Dengan menjalani bed rest, diharapkan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur atau komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan janin. Secara spesifik, tujuan bed rest saat hamil adalah sebagai berikut :
  • Jika tekanan darah ibu tinggi, maka bed rest dapat membantu menurunkan tekanan darah tersebut
  • Mengurangi rasa stres, karena ibu dapat beristirahat cukup di rumah
  • Memberikan kesempatan pada tubuh ibu hamil untuk kembali bekerja dengan normal
  • Membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta
Ada kalanya, bed rest membuat ibu merasa tidak nyaman karena harus berada di posisi duduk atau berbaring dalam waktu yang lama. Hal seperti ini bisa menimbulkan keluhan, seperti nyeri otot dan sendi, sembelit, serta tubuh terasa kaku. Selain itu, ibu hamil juga mungkin akan mengalami gangguan mood dan merasa sangat bosan. Bahkan pada beberapa kasus, ibu hamil yang melakukan bed rest dalam jangka waktu yang sangat lama bisa terkena depresi. Supaya efek negatif bed rest tidak terjadi, ibu hamil bisa melakukan beberapa tips berikut ini :
  • Lakukan olahraga ringan di tempat tidur. Caranya, gerakkan atau putar tangan dan kaki agar sirkulasi darah tetap lancar. Tindakan ini juga membuat ibu terhindar dari risiko penggumpalan darah.
  • Untuk menghindari rasa bosan, ibu dapat melakukan aktivitas sederhana seperti membaca buku, menonton televisi, merajut, atau mewarnai.
  • Perbanyak asupan air putih, sayur, dan buah untuk menghindari sembelit akibat jarang bergerak.
  • Tidur dalam posisi yang nyaman untuk mencegah nyeri otot dan sendi. Caranya, berbaring miring dengan meletakkan bantal di bawah perut, belakang pinggang, dan di antara lutut. Ubahlah posisi setiap 30 menit.
  • Manjakan tubuh dengan melakukan creambath, manicure, atau pedicure, misalnya dengan memanggil pekerja salon langganan untuk datang ke rumah.
Pahami bahwa tujuan bed restsaat hamil adalah untuk kebaikan diri serta janin dalam kandungan. Jadi, hindari pikiran negatif dan jalani tirah baring dengan semangat. Dengan demikian, ibu akan merasa lebih rileks dan bed rest lebih mudah untuk dijalani. Pada beberapa kondisi, ibu yang sedang hamil kembar kerap disarankan untuk bed rest, terutama di awal kehamilan.
Sebetulnya, tidak semua kehamilan kembar dianjurkan atau menjadi syarat bed rest saat hamil. Namun, ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa kehamilan kembar memiliki komplikasi lebih besar daripada kehamilan tunggal, seperti persalinan prematur. Kami Juga Menyediakan Jasa Aqiqah di Jakarta Selatan, Bagi anda yang ingin aqiqah bisa hubungi kami Slamet Aqiqah 081 878 9119. 
WhatsApp WA Sekarang
Pesan Sekarang